post image
KOMENTAR
MBC. Tingkat kepedulian terhadap kaum Hawa yang kerap menjadi korban,  kekerasan dan dengan jumlah  perempuan yang terus bertambah dalam daftar yang pernah mengalami kekerasan atau perkosaan dalam hidupnya, aktivis perempuan Ketua PESADA Sumatera Utara, Dina Lumbantobing menyanyangkan Indonesia merupakan negara yang sangat rendah kepeduliannya terhadap kaum perempuan, bahkan terkesan masih tidak adil memerangi kasus kekerasan terhadap perempuan.


"Di Indonesia saat ini banyak pelaku perkosaan bebas berkeliaran, anehnya tidak pernah tuntas kasusnya," kata Dina kepada MedanBagus.com di Medan, Minggu (17/2).

Kini, kata dia, banyak pejabat-pejabat pemerintah yang mengeluarkan statment-statment yang mendukung kekerasan terhadap perempuan.
"Sangat ironis memang. Dimana pemerintah India sangat perhatian kepada korban perkosaan dengan mengirimkan korbannya ke rumah sakit di Singapur," ujarnya.

Selain itu, Dina mengaitkan dengan para  Calon Gubernur Sumatera Utara dan calon wakil Gubernur Sumut yang akan bertarung menduduki kursi nomor satu di Sumatera Utara 7 Maret 2013 mendatang. "Adanya permasalah tentang gender yang secara spesifik dihadapi perempuan. Saat ini saya melihat mereka hanya sibuk dengan pencitraan, namun tidak ada satu calonpun yang peduli terhadap perempuan masalah gender terluas adalah masalah yang dihadapi perempuan," ucapnya.

Dina menjelaskan seharusnya persoalan perempuan juga sangat penting, dengan permasalahan ekonomi jika berbicara tentang kesejahteraan.

"Jadi kita harus cermat dengan persoalan itu. Kalaupun ada anggaran kebijakan tapi pelaksanaan tidak ada untuk apa?" tegas Dina.

Dia mencatat Kasus kekerasan terhadap perempuan di Sumatera Utara setiap bulan mencapai 126 kasus . 40 persen kekerasan seksual terjadi pada  perempuan terutama anak-anak.

Dina meminta agar pemerintah Indonesia khususnya Calon Gubernur Sumatera Utara nanti yang terpilih untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia terkhusus Sumatera Utara.

"Hentikan kekerasan terhadap perempuan, kami berteriak karena kami mengetahui karena kekerasan itu terjadi" tegasnya.  [ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa