Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan pemilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2009 khawatir negara tidak terurus dengan baik. Kekhawatiran ini terjadi lantaran SBY, selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, terkesan sibuk mengurus partainya yang kini dilanda konflik internal.
Peneliti LSI, M. Barkah Pattimahu menjelaskan, sebanyak 65,50 persen pemilih pasangan SBY-Boediono mengaku khawatir Presiden SBY tidak fokus dalam mengurus negara.
"Selain pemilih SBY-Boediono, pemilih Megawati-Prabowo pada 2009 lalu merupakan publik yang paling khawatir negara ini makin goyah akibat tingkah laku SBY yang turun langsung mengurusi partai," katanya dalam jumpa pers di kantor LSI, Jalan Pemuda Jakarta, Minggu (17/2).
Menurut Barkah, sebanyak 76,06 persen pemilih pasangan Megawati-Prabowo mengaku khawatir, sebanyak 21,74 persen tidak khawatir, dan 2,17 persen tidak tahu. Kebanyakan pemilih Megawati-Prabowo paling khawatir karena mereka kebanyakan wong cilik. "Mereka khawatir SBY melupakan tugasnya sebagai presiden yang seharusnya mengurusi wong cilik," katanya.
Selain itu, pemilih pasangan Jusuf Kalla-Wiranto juga khawatir jika Presiden SBY lalai menjalankan tugasnya sebagai presiden akibat konflik internal partainya sendiri. Hasil survei mencatat terdapat 58,33 persen pemilih pasangan ini khawatir dengan kinerja SBY, 33,33 persen tidak khawatir, dan 8.33 persen tidak menjawab.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA