MBC. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memahami, kader dan fungsionaris Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di seluruh tingkatan memiliki pemahaman yang paripurna tentang paham ahlussunnah wal jama'ah berikut kompatibilitas paham tersebut di antara partai-partai politik peserta Pemilu 2014.
Pemahaman itulah yang lebih akan menuntun pilihan fungsionaris, kader, dan simpatisan PKNU dalam Pemilu 2014 nanti.
Demikian disampaikan Sekjen DPP PPP M. Romahumuzy seperti dilansir Rakyat Merdeka Online (grup MedanBagus.com) Minggu, (17/2).
"Karena itu, PPP optimis kader-kader PKNU di grass root tetap memiliki kebebasan, termasuk memilih PPP, sebagaimana telah berlangsung di berbagai kabupaten/kota dan provinsi untuk pencalegan ke depan. Bagi PPP, institusi partai sebagai alat berhimpun tidak lebih penting dibandingkan dengan suara pemilih itu sendiri, dimana kedaulatan rakyat ditegakkan atasnya," jelasnya.
"Dan kami yakin, pemilih-pemilih partai ideologis seperti PPP dan PKNU, memiliki logika dan kalkulasinya sendiri," jelas politisi muda yang kerap disapa Romi ini.
Nah, soal rencana penggabungan institusional PKNU ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) hari ini, menurut Romi itu hanya langkah politis.
"Adapun langkah struktural pengurus dalam penggabungan, penyatuan alamiah, aliansi, dan lain sebagainya, lebih merupakan langkah politis ketimbang strategis," ungkap Romi.[zul/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA