post image
KOMENTAR
Artis terus merambah dunia politik. Menjelang Pemilu 2014 parpol berlomba-lomba merekrut artis sebagai caleg. Eksistensi pengusaha, birokrat dan aktivis di parlemen bisa-bisa tergusur pemilu mendatang.

Mendekati penyusunan daftar caleg pertengahan April mendatang, partai politik mulai menjaring calon anggota legislatif (caleg) berlatar belakang artis. Beberapa artis seperti Ikang Fauzi, Marissa Haque, Dessy Ratnasari, Deddy Mizwar, Krisdayanti, Yessi Gusman, Edo Kondologit, Irwansyah dan Ayu Azhari disebut-sebut sudah dilirik partai politik untuk dijadikan caleg.

Kendati banyak kalangan yang masih meragukan kompetensi caleg dari kalangan artis. Namun tak sedikit pula masyarakat yang mulai percaya artis bisa diandalkan jika menjabat wakil rakyat.

Nurul Arifin anggota DPR berlatar belakang artis meminta publik tak ragu lagi memilih caleg kalangan artis. Soalnya, kinerja anggota DPR periode 2009-2014 dari kalangan artis, sangat bagus. Berdasarkan riset, kata Nurul, dari 16 artis yang kini ada di parlemen, 25 persennya vokal memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Berdasarkan riset persentase kalangan pengusaha, aktivis dan birokrat yang vokal di DPR hanya 56 orang. Berarti hanya selupuh persen dari total anggota DPD. Nah kalangan artis itu 25 persen yang masuk vokal, berarti kinerjanya baik,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (Wasekjen DPP) Partai Golkar mengatakan, kalau pun ada anggota DPR berlatar belakang artis yang masih kurang vokal, anggota tersebut terus membuka diri untuk belajar.

“Anggota DPR itu terdiri dari empat unsur. Yang paling banyak birokrat, pengusaha dan aktivis, Jika dibandingkan tiga unsur itu kinerja artis di DPR tidak bisa dianggap buruk. Buktinya, sedikit artis yang terjerat kasus hukum,” tegasnya.

Anggota Badan Legislatif DPR ini meminta masyarakat tidak apriori dengan kemampuan artis menjadi politisi. Artis sama seperti pangusaha, birokrat dan aktivis yang sama-sama bisa menyuarakan kepentingan rakyat untuk membangun bangsa dan negara.

Nurul berharap, pemilu mendatang parpol memberikan tempat lebih banyak kepada caleg kalangan artis. Namun, dia menyarankan partai merekrut artis yang kompeten dan punya kemampuan berkompetisi di ranah politik.

“Parpol jangan asal merekrut caleg karena semata pertimbangan terkenal. Partai harus mempersiapkan artis sebagaimana kader yang lain. Artis harus digodok dulu di internal, sebelum dicalonkan,” sarannya.
 
Anggota Komisi X, Eko ‘Patrio’’Purnomo melihat caleg artis sekarang ini bukan lagi semata-mata vote getter, tetapi sudah menjadi mesin politik partai yang bisa diandalkan. Sejauh ini, Eko menilai, kinerja pekerja seni di DPR sangat produktif.

“Kalau dibilang pekerja seni membuat DPR tidak produktif itu salah. Pengusaha mungkin iya. Banyak pengusaha yang cuma absen rapat, duduk manis, kemudian pergi jalan-jalan ke luar negeri. Kalau artis tidak begitu,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Eko yang dikenal sebagai pelawak ini mengatakan, jumlah artis di DPR hanya 0,2 persen dari total 560 anggota parlemen se-Indonesia. Meski jumlahnya kecil, artis telah mewarnai pergumulan politik DPR.

Anggota Komisi X DPR menilai, kinerja artis di komisi dan alat kelengkapan DPR sudah membanggakan. Bahkan, dia menyebut, kinerja artis di Komisi X sangat baik.“Pekerja seni di komisi X itu posisinya sangat berpengaruh,” ujarnya.

Melihat kinerja artis sekarang, anggota Badan Musyawarah (Bamus) DPR ini optimistis pada Pemilu 2014 akan terpilih lebih banyak artis masuk DPR. Dengan sistem pemilihan langsung artis memiliki nilai lebih popularitas, juga masih relatif lebih bersih dan belum praktek korupsi.
 
“Masyarakat kita sudah cerdas, mereka tidak lagi menganggap remeh artis. Pekerja seni sama seperti yang lain mau terus berusaha dan belajar,” pungkasnya.

Artis Tulus Membela Suara Rakyat, Kalau Pengusaha Hitung-hitungan

Uchok Sky Khadafi, Koordinator Advokasi dan Investigasi Fitra

Karena itu masyarakat sebaiknya jangan berprasangka negative lagi kalau terhadap artis banyak yang menjadi caleg. Menurut saya, kalangan artis bisa lebih baik daripada kalangan pengusaha sekalipun.

Kalangan artis yang sudah di DPR sekarang banyak yang vokal dalam menyuarakan aspirasi, ketimbang dari kalangan pengusaha. Kalangan pengusaha biasanya vokal kalau ada kepentingan saja. Kalau tidak ada, ya mereka bolos rapat dan titip absen supaya bisa ngurus bisnis di luar. Pengusaha vokalnya hitungan-hitungan.

Kalau mau jujur banyak artis menjalankan tugas dan tanggung jawab secara baik di DPR. Hal itu bisa dilihat dari tingkat kehadiran dan tingkat keaktifan mereka mengikuti rapat. Kita bisa lihat sendiri, bagaimana aktifnya Rieke Diah Pitaloka di Komisi IX DPR dan Nurul Arifin di Komisi II DPR. Mereka ini jarang terlihat bolos. Kalau pengusaha banyak sekali yang suka bolos, karena nyambi diluar.

Kalangan artis pun relatif lebih bersih daripada pengusaha. Selain Anggelina Sondakh, tidak ada anggota parlemen dari kalangan artis yang terjerat kasus korupsi.  Sebaliknya dari kalangan pengusaha sangat banyak. Tapi karena mereka punya koneksi, makanya kasusnya tetap tersembunyi.

Tetapi memang kita jangan juga menutup mata, terhadap anggota parlemen dari kalangan artis yang tidak kompeten. Untuk mencegah masuknya artis tidak kompeten, kuncinya ada di partai politik. Apabila partai melakukan seleksi caleg artis dengan baik, kita harap artis yang masuk DPR ke depan lebih berkualitas.

Sudah waktunya parpol tidak hanya menjadikan artis sebagai vote getter. Parpol harus menjalankan fungsinya, dalam hal ini dengan cara memberikan pendidikan politik kepada para kadernya, termasuk kalangan artis.

Partai akan untung besar apabila memberikan pendidikan politik yang bagus kepada caleg artisnya. Selama ini masyarakat belum percaya kepada artis, karena masih banyak parpol yang asal-asalan dalam merekrut kader artis. Jangan lagi partai mencalegan artis yang hanya bisa senyum, dandan dan duduk manis. Partai harus rekrut artis yang mumpuni.

Artis Jangan Sampai Ikut-ikutan Korupsi
Fadli Zon, Waketum Partai Gerindra

Partai Gerindra membuka pintu bagi artis yang ingin menjadi kader dan calon legislatif pada Pemilu 2014. Partai melihat artis memiliki kemampuan menjadi wakil rakyat. Jangan mengeneralisir artis tidak memiliki kemampuan.

Dilapangan artis itu banyak yang pintar dan cerdas. Mereka kompeten dan bisa diandalkan memperjuangkan aspirasi konstituen dengan baik. Sekarang ini saja, kalangan artis yang ada di parlemen banyak yang vokal, kalangan lain belum tentu.

Partai Gerindra tidak akan membeda-bedakan seleksi caleg untuk artis maupun politisi berlatar belakang pengusaha atau aktivis. Untuk semua latar belakang Gerindra sama-sama melakukan seleksi secara ketat.

Gerindra tidak hanya memilih caleg berdasarkan tingkat popularitas, tapi juga mempertimbangkan caleg dari sisi kemampuan keilmuan. Makanya, artis yang ingin menjadi caleg tidak cukup kalau hanya modal tampang dan popularitas, ingin jadi caleg Gerindra. Caleg artis pentin juga harus cerdas.

Kita tidak ingin caleg artis yang nanti masuk ke DPR ketika terjun ke lapangan melakukan kegiatan, seperti tindak pidana korupsi.

Gerindra akan melakukan upgrading skill  terlebih dahulu kepada artis yang akan maju di Pemilu Legislatif (Pileg). Upgrading skill  terhadap artis ini sama dengan kader lainnya.

Nanti setelah menetapkan daftar caleg tetap, kita akan melakukan training terhadap seluruh kader. Training itu bentuknya bermacam-macam, seperti training tentang media massa, teknik persidangan, bahasa Inggris dan lain-lain.

Kita harapkan ke depan artis bisa turut memajukan kehidupan bangsa dan negara. Dan salah satu cara artis berperan membangun bangsa dan negara ini bisa melalui jalur politik dengan menjadi anggota parlemen.

Saya Yakin Bisa Berbuat Sesuatu Jika Masuk DPR
Irwansyah, Caleg Artis Gerindra

Jika terpilih sebagai anggota DPR saya akan berupaya memajukan dunia seni dan budaya. Karena saya artis, yah bidang budaya yang akan jadi fokus kerjaan.

Untuk bidang pendidikan itu juga akan menjadi perhatian saya, tapi yang pertama itu tetap budaya sesuai dengan bidang yang saya tekuni selama ini.

Saat ini saya masih terus belajar mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia politik. Saya yakin bisa berbuat sesuatu jika nanti terpilih sebagai anggota DPR.

Saya berharap mendapat dukungan dan bimbingan terus dari senior-senior di Gerindra untuk mempersiapkan diri maju sebagai caleg.

Pilihan saya mencaftar caleg dan menjadikan Partai Gerindra sebagai kendaraan politik, karena saya mengagumi sosok Prabowo, Ketua Dewan Pembina Gerindra.

Selain itu, Gerindra merupakan salah satu partai besar. Dan saya yakin Pak Prabowo bisa jadi presiden dan Gerindra juga bisa menjadi partai yang memimpin Indonesia.

Kesempatan Terbuka Lebar Setelah Pengusaha, Birokrat Dan Aktivis Mengecewakan
Karel Harto Susetyo, Pengamat Politik Point Indonesia

Jadi bukan tidak mungkin pada Pemilu 2014 nanti banyak artis yang terpilih jadi anggota dewan. Sekarang ini masyarakat sudah sering dikecewakan dengan kinerja anggota DPR yang berlatar berlakang birokrat, aktivis dan pengusaha karena mereka sering terjebak kasus korupsi.

Dibandingkan yang lain, artis yang terjerat korupsi ketika masuk DPR jumlah masih relatif sedikit. Artis yang terjun ke DPR masih belum terlalu terkontaminasi dengan praktek korupsi.

Parpol selama ini sering terjebak dalam perspektif yang salah mengenai citra artis. Padahal, artis tidak selalu memiliki korelasi negatif dalam kehidupan di masyarakat. Artis banyak yang berperan positif dalam pembangunan, artis banyak yang sudah mengenyam pendidikan tinggi.

Harapan saya masyarakat sebagai pemilik suara tidak lagi menjustifikasi artis negatif. Kalangan artis yang ada di DPR seperti, seperti Nurul Arifin, Rieke Dyah Pitaloka, dan Eko Patrio sudah terbukti vokal dan bisa diandalkan saat terjun menjadi wakil rakyat.

Sebaliknya, banyak anggota DPR berlatar belakang sebagai pengusaha, birokrat dan aktivis yang justru memble ketika masuk parlemen. 

Aktivis yang dulu gigih memperjuangkan nasib rakyat, saat sudah lolos ke senayan banyak yang hanya duduk manis. Begitu juga pengusaha dan birokrat banyak yang kerjanya cuma memainkan proyek di senayan.

Rekrutmen parpol harus lebih adil terhadap artis. Sekarang ini tidak peduli dari latar belakang apapun, jika memang memenuhi kompetensi, kapasitas, punya jiwa kepemimpinan dan integritas harus didukung. [rmol/hta]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa