MBC. Partai-partai politik peserta Pemilihan Umum 2014 mendatang terus berkomunikasi, menjajaki aliansi bersama parpol yang tak lolos. Dinamikanya pun berlangsung dinamis.
Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) misalnya. Partai yang juga besutan para ulama Nahdlatul Ulama ini sebelumnya sudah diberitakan bergabung dengan PKB, bahkan PPP. Tapi, hari ini partai yang digawangi Chairul Anam ini justru akan menandatangani perjanjian bergabung dengan Partai Gerindra.
Penandatanganan kesepakatan bergabungnya PKNU ke Partai Gerindra akan dilakukan secara langsung Chairul Anam dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prof. Suhardi yang akan disaksikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Informasi yang diperoleh, penandatanganan akan digelar pukul 13.00 WIB nanti di Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Padahal, pada Sabtu lalu, pejabat Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mendatangi kantor DPW PKNU Jawa Timur didampingi Wakil Ketua Umum PPP, Lukman Hakim Saefuddin, Sekretaris Jenderal M Romahurmuziy, dua Ketua DPP PPP Iskandar Saikhu dan Arwani Thomafi, serta Wakil Sekretaris Jenderal Joko Purwanto.
Mereka diterima Choirul Anam, Ketua Dewan Syuro PKNU KH Ubaidillah Faqih dan Jajaran DPW PKNU Jatim.
Saat itu, Suryadharma mengatakan, koalisi yang dijalin PPP dan PKNU adalah koalisi alamiah yang dilandasi kesamaan kultur, cara pandang, dan ideologi kedua partai.
Sementara, tak lama setelah itu Selasa, (12/2), Ulama NU yang sebelumnya yang juga Ketua DPW PKNU Jateng KH Yazid Mahfudz, kembali bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa. Kiai yang akrab disapa Gus Yazid, mengajak semua pengurus PKNU dan simpatisannya untuk bergabung ke PKB.
"Hanya PKB partai yang garis perjuangannya sama dengan NU dan selalu konsisten mengajarkan nilai-nilai ideologi ahlussunnah wal jama'ah. PKB adalah rumah yang sah, aman dan nyaman untuk warga NU. Karena hanya PKB, partai yang lahirnya dari rahim NU," kata KH. Yazid Mahfudz.
Dia mengatakan sudah banyak para Kiai yang sudah bergabung ke PKB seperti pendiri PKNU KH. Ma'ruf Amin, Wakil Ketua Dewan Syura PKNU KH Muchosis Nur, Ketua PKNU Banyumas Gus Lutfi, Pengasuh Ponpes Futuhiyah Mranggen KH Hanif Muslich.
"Masih ada ratusan Kiai serta ribuan simpatisan yang sudah kembali," kata Yazid. [zul/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA