Kondisi cuaca di Sumatera Utara hingga kedepannya masih berfluktuasi antara panas di siang hari yang diikuti dengan pembentukan awan yang cepat sehingga peluang terjadi hujan di siang hari dan sore hari hujan yang turun masih besar.
"Durasinya tidak begitu lama tetapi terkadang cukup deras hujan yang turun," kata Kepala BMKG Stasiun Polonia Medan, Mega Sirait SP, yang dihubungi MedanBagus.com via telepon lelulernya, Sabtu (16/2/2013).
Sambungnya, ini terjadi karena adanya gangguan cuaca berupa tekanan rendah di Lautan Hindia (Pantai Barat Sumatera) yang mengakibatkan kandungan uap air di wilayah Sumut cukup tinggi.
"Jika pemanasan udara cukup tinggi yang diikuti dengan kondisi udara yang lembab maka mengakibatkan pertumbuhan awan yang sangat kuat dan mendorong pertumbuhan awan semakin cepat," ujarnya.
Sebutnya, hal ini yang menjadi faktor mempengaruhi curah hujan yang masih cukup tinggi di bulan Februari ini. "Khusus untuk di daerah pegunungan sampai saat ini curah hujan masih sangat tinggi. Oleh karena itu tetap perlu diwaspadai potensi longsor yang berkelanjutan khususnya di wilayah Langkat, Karo, Dairi, Mandailing Natal, Simalungun dan Tapteng," tegas Mega.
Mega menuturkan, untuk potensi akan adanya banjir masih tetap terjadi dan masyarakat diminta untuk waspada. Tambah Mega, potensi banjir kiriman juga perlu diwaspadai karena tingginya curah hujan di hulu sungai (pegunungan) sehingga daerah bantaran sungai perlu waspada banjir.
"Daerah yang rawan banjir yakni seperti daerah Sergai, Deliderdang, Medan, Langkat dan daerah Labuhanbatu. Untuk suhu tertinggi di siang hari bisa mencapai 33 derajat Celcius," bebernya. [ded]
KOMENTAR ANDA