Politisi Senior Partai Golkar, Akbar Tanjung, diminta untuk lebih memperhatikan elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar daripada mengajari SBY soal kenegarawanan.
Ini disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan kepada wartawan saat menghadiri penandatanganan Pakta Integritas DPC Partai Demokrat se-Sumut di Hotel Garuda Plaza, Medan, Jumat (15/2/2013) malam.
Menurut Ramadhan, tidak ada dasar Akbar Tanjung menyebut SBY bukan seorang negarawan, apalagi SBY sudah dua kali terpilih sebagai Presiden.
"Jangan ajari deh SBY soal kenegarawanan. Pak SBY sudah dua kali jadi Presiden. Akbar kan belum pernah (jadi presiden), jadi ngapain dia ngajarin SBY soal kenegarawanan," imbuh Ramadhan.
Menurut dia, selama ini SBY tidak pernah mencampuradukkan urusan partai dengan posisinya sebagai kepala pemerintahan.
"Pak SBY itu taat azas. Tidak pernah ngurusin partai pada jam kerja atau hari kerja. Kalau iya, sore hari usai jam kerja dan dilakukan di rumah pribadi (Cikeas). Jadi kalau Akbar melihat ini sebagai hal yang berlebihan, kita aneh juga," ujar dia.
Daripada, sibuk mengurusi partai Demokrat, Ramadhan Pohan menyarankan agar Akbar Tanjung fokus ke partainya sendiri.
"Untuk bang Akbar ingin saya sampaikan, sebaiknya urusin saja elektabilitas Ketum Golkar yang gak naik-naik itu, jangan diurusin Pak SBY. Pak SBY sudah selesai untuk diajari Bang Akbar," pungkas Ramadhan Pohan
KOMENTAR ANDA