post image
KOMENTAR
Pandangan para Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap responsif gender dan keberpihakan kepada perempuan tampaknya makin tak jelas. Dengan belum ada tindakan nyata terhadap program konkrit jika terpilih menjadi pemimpin daerah di masa depan maka sejumlah perempuan mengancam golput.

"Saya telah mengkoordinir sejumlah organisasi perempuan dan banyak organisasi yang ada di belakang saya. Oleh sebab itu, jika tidak ada kejelasan dalam penuntasan segala permasalahan yang mengaitkan perempuan, maka kita akan memutuskan golput dalam Pilkada mendatang. Bayangkan apa yang terjadi jika 5 juta pemilih perempuan di Sumut tidak memilih siapapun dari seluruh kandidat," kata Kemala Wati SH, salah seorang aktivis perempuan kepada MedanBagus.com beberapa saat lalu.

Kemala Wati yang juga Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumut ini, menegaskan mengenai responsif gender itu, 4 perwakilan dari 5 pasangan kandidat sempat memberikan pernyataan sendiri.

Cawagub Soekirman meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan melalui memberikan solusi dan mengajarkan pemerintahan setempat bagaimana cara menyusun anggaran yang baik terhadap responsif gender.

"Jika kita tahu mana yang belum dijalankan dan sudah dijalankan, upaya yang berkaitan dengan anggaran responsif gender itu akan optimal. Juga, Kementerian PP dan dinas terkait juga bisa memberikan pandangan dan pembelajaran bagaimana menyusun anggaran tersebut agar bisa optimal dan tepat manfaat," ungkap pasangan calon Gusman tersebut.

Cawagubsu Jumiran Abdi dalam pandangannya memastikan mendukung segala bentuk peningkatan dan penuntasan permasalahan tentang perempuan.

"Ketua partai kita saja perempuan. Bagaimana bisa kita tidak memberikan dukungan tentang sesuatu yang berkaitan dengan perempuan. Maka, jangan meragukan program apa yang akan kita laksanakan untuk meningkatkan pemberdayaan terhadap perempuan," tutur pasangan calon 'ESJA' ini.

Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan pasangan 'Charly' (Chairuman-Fadly) menegaskan, perempuan wajib dimuliakan kepedulian terhadap perempuan tidak diragukan lagi. "Program dari pasangan 'Charly' ini pasti mengedapankan tentang kesempatan dan peluang peningkatan perempuan. Maka, perempuan yang sudah menonjol harus berani tampil. Karena, pasangan ini memberikan kesempatan kepada perempuan, tapi tidak untuk yang 'karbitan'," jelasnya.

Cawagub T Erry Nuradi menegaskan tidak akan memberikan janji yang tidak sesuai dengan bukti di lapangan. "Kita sudah membuktikan dalam pengelolaan di pemerintahan. Program PNPM di Serdang Berdagai sudah digunakan 10 ribu perempuan. Maka, bukti saja yang kita berikan, tidak janji," tegas pasangan 'Ganteng' ini.

Sayangnya, khusus pasangan Amri-RE, tidak ada pernyataan tentang hal tersebut. Karena tidak ada satupun perwakilan tim pasangan yang hadir dalam acara itu. [ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa