Ini kicau, Cagub Gus Irawan Pasaribu, melalui akunnya @GusIrawanPSB terkait dengan demo yang marak belakangan ini ke kantor Kejaksaan Tinggi Sumut. Tweet ini dipublish oleh Cagub Gus Irawan di akhir Januari 2013 silam. Berikut ini kicauannya:
1. Tudingan korupsi haruslah jelas dan terbuka. Jangan melihatnya setengah2
2. Hari ini dr bbrp kwn media jg meninfokan ke saya bhw ada demo meminta pihak terkait mengusut saya. Dugaannya korupsi di Bank Sumut
3. Tudingan yg dilakukan pendemo sekitar 20 org itu mengejutkan saya. Apalagi ini sdh bbrp x dilakukan
4. Urgensi tuntutannya haruslah jelas. Klu mmg dr awal ada dugaan korupsi di situ pastilah aparat terkait tak akan diam.
5. Apalagi saya menghabiskan waktu berkarir abg dirut selama 12 tahun. Klu di situ ada penyimpangn pasti auditor bpk, BI dll akan mempublish.
6. Kalau kredit macet itu bukan korupsi. Dan pasti beda dengan kredit fiktif. Harusnya kwn2 memahami itu.
7. Coba tanya di bank mana yg tdk ada kredit macet? Di semua bank ada. Dan BI punya toleransi bhw kredit macet maks 5 persen dr yg tersAlur.
8. Memang kalau dilihat dr sisi angka puluhan miliar rupiah. Tp jika dibandingkan dgn persentase ketentuan BI, msh jauh di bawahnya.
Seperti diketahui Jelang pilkada Gubernur Sumatera Utara, tercatat sudah dua massa mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi Sumut. Umumnya mereka berteriak soal dugaan korupsi yang melibatkan Cagub Gus Irawan.
Apa kata petinggi kejaksaan? Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejatisu Marcos Simaremare, membenarkan dari intensitas massa yang mendatangi kantornya, demo soal korupsi Gus Irawan yang paling sering.
"Paling banyak Gus Irawan, kedua Gatot dan ketiga Amri Tambunan. Effendi dan Chairuman tidak pernah ada didemo," ujarnya di Medan, Kamis (14/2). [rob]
KOMENTAR ANDA