Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, diyakini bakal menuruti usulan suaminya yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP, Taufiq Kiemas (TK), mengusung capres muda dari internal PDIP. Mega bakal legowo menyerahkan tiket capres PDIP kepada kader muda banteng.
Keyakinan Mega bakal menerima usulan TK dikatakan Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro. “Beliau (Megawati) sedang gundah dengan perkembangan saat ini. Saya kira regenerasi sudah jadi hukum alam,” kata Siti kepada Rakyat Merdeka kemarin.
Dijelaskan Siti, Mega gundah melihat fenomena bursa capres melalui beberapa hasil survei yang menggambarkan runtuhnya dominasi tokoh-tokoh capres tua, digantikan figur capres muda. Terutama setelah polling Pusat Data Bersatu (PDB) dirilis yang hasilnya menempatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai figur yang paling potensial dicapreskan lantaran memiliki elektabilitas dan popularitas tertinggi.
Tetapi apakah Mega legowo menyerahkan tiket capres PDIP dan bersedia hanya menjadi king maker? Siti yakin betul Mega akan menuruti keinginan TK melakukan regenerasi di PDIP.
Indikatornya, dikatakan Siti, bisa ditengok dari serangkaian keputusan Mega mendukung calon-calon muda yang marketable maju sebagai calon kepala daerah. Di Jakarta Mega memilih Jokowi, di Jawa Barat Mega memutuskan Rieke, yang sebenarnya berisiko tinggi. Tapi Mega tetap memberikan kesempatan pada kader muda banteng. “Itu semua karena kegundaha Mega, sehingga ada perubahan mendasar dalam pemikiran Mega,” tambah Siti.
Lantas bagaimana peluang jago PDIP menang, jika tiket capres diberikan kepada tokoh muda PDIP yang popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas jelas di bawah Mega semua? Siti mengatakan, kekurangan yang ada pada capres muda PDIP bisa ditambal dengan kerja keras.
“Mega harus sanggup meyakinkan publik bahwa pilihannya itu tepat. Contohnya ketika Mega memberi restu kepada Jokowi. Mega berhasil meyakinkan publik bahwa ada estafet kepemimpinan. Restu Mega pasti akan didukung loyalisnya. Saya yakin betul Mega mau menyerahkan (tiket capres) kepada kaum muda partainya,” terangnya.
Jika Mega mau menyerahkan tiket capres, PDIP bakal kebagian citra positif untuk meruntuhkan citra partai oligarki yang melekat lama di PDIP. Seperti diberitakan, TK tegas tak sepakat jika Mega nyapres lagi. TK menilai Mega sudah ketuaan untuk maju lagi sebagai kandidat presiden.
Sementara itu, pengamat politik Charta Politica, Arya Fernandes, menilai jika mengusung Pramono Anung sebagai capres, PDIP bakal menemui kesulitan. Sebab figur Pramono belum mengakar di tingkat akar rumput partai banteng.
“(Wacana pencapresan Pramono Anung) inikan baru dilevel elite, kalau kesadaran itu belum mucul di kader bawah agak sulit, karena Megawati yang punya hak veto itu. Kalau ini sudah muncul di arus bawah mungkin Mega akan melihatnya dan menyadari kemudian setuju,” imbuh Arya seperti dikutip dari salah satu media online. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA