post image
KOMENTAR


MBC. Sudah terlalu lama asing mengusai  sumber daya alam, seperti mineral dan energi, yang ada di Indonesia. Blok Mahakam misalnya, sudah 50 tahun dikuasi oleh perusahaan Perancis Total E&P Indonesie serta perusahaan Jepang Inpex Corporation.

"Sudah saatnya Blok Mahakam kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini konsen dalam isu nasionalisasi sumber daya alam, Chandra Tirta Wijaya seperti dilansir Rakyat Merdeka Online (grup MedanBagus.com) beberapa saat lalu Jumat, (15/2).

Chandra, yang kini duduk di Komisi I DPR setelah beberapa lama berada di Komisi VII, kembali mendesak kepada pemerintah untuk tidak melanjutkan perpanjangan kontrak dengan Total dan Inpex. Bila kontrak sudah habis, maka Pemerintah harus menyerahkan pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina.

"Tidak rasional mengecilkan kemampuan BUMN, dalam hal ini Pertamina, untuk menguasai Blok Mahakam," tegas Chandra, memastikan kepada pihak-pihak yang selama ini meragukan kemampuan Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam, baik dari sisi infrastruktur maupun kemampuan sumber daya manusia.

Chandra pun menegaskan siapapun pejabat negara yang lebih berpihak kepada Total dan Inpex maka dia harus mundur dari jabatannya. Sebab sejatinya pejabat tersebut adalah penyusup yang lebih mengutamakan kepantingan asing.

"Sesuai arahan Bapak SBY, hati-hati dengan penyusup, dan merekalah (yang menolak pengelolaan Blok Mahakam oleh Pertamina)  para penyusup itu. Mereka bekerja bukan untuk bangsa dan negara Indonesia, tetapi bekerja untuk bangsa lain," tegas Chandra. [ysa/rmol/ans]

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum