Kedaulatan rakyat saat ini sudah tidak sejalan lagi dengan konstitusi. Meski demokrasi yang dipilih Indonesia sebagai sistem bernegara, namun kedaulatan rakyat baik di bidang ekonomi dan sumber daya alam serta pollitik sudah hilang.
Demikian disampaikan Rektor Universitas UIN Jakarta, Azyumardi Azra saat diskui di Kantor Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (14/2)
"Parahnya kedualatan rakyat itu hilang gara-gara ulah politisi yang bertengger di parpol," tegas Azra.
Akibat ulah politisi di parpol, kata Azra, akhirnya kepentingan rakyat terabaikan. Menurut Azra, politisi saat ini lebih mementingkan kepentingan partai dan kelompok dibanding rakyat. Akibatnya, uang negara maupun keputusan-keputusan politik yang seharusnya untuk kepentingan rakyat tidak ada.
"Inilah hasil dari produk-produk kolutif yang menghasilkan kartel yang bertujuan pada kepentingan politik masing-masing," tegas Azra.
Oleh karenanya, Azra berharap dalam waktu tersisa menjelang 2014, civil society hendaknya saling mendorong pendidikan politik yang lebih baik. Sehingga, rakyat bisa memberikan punishment bagi parpol yang mementingkan politiknya daripada kepentingan kedaulatan rakyat. Masalahnya, masih kata Azra, tidak ada parpol di Indonesia ini yang anggotanya tidak terlibat dalam praktek korupsi kolusi dan nepotisme (KKN). Azra berharap dengan pendidikan politik rakyat bisa memilih calon yang punya rekam jejak baik dan miliki integritas.
"Kalau turuni SBY itu selain habiskan energi, akan banyak korban juga, makanya lebih baik pemilu 2014 kita jadikan momentum mengembalikan kedaulatan rakyat dengan tidak memillih partai korup sebagai punishment," demikian Azra. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA