Sepanjang Januari 2013 hingga hari ini, pihak Kejatisu mengaku sudah menerima 20 lebih demonstran di kantor Kejatisu yang menyuarakan dugaan korupsi di berbagai tempat.
Cagubsu seperti Gus Irawan Pasaribu, Gatot Pudjonugroho dan Amri Tambunan, adalah orang-orang yang kerap menjadi sasaran demontrasi. Sementara dua cagubsu yaitu Effendi Simbolon dan Chairuman Harahap, nyaris tak pernah disuarakan massa "dosa-dosanya" untuk diselidiki Kejatisu.
Diketahui pula, Gus Irawan dan Gatot Pudjo Nugroho, yang paling intens pendemo meminta penyidik Kejatisu untuk mengusut dugaan korupsi keduanya. Jika pada hari tertentu misalkan pendemo meminta Gus Irawan segera diusut dugaan korupsinya, maka selang beberapa waktu kemudian pendemo lain datang dan meminta penyidik mengusut dugaan korupsi Gatot Pudjo Nugroho.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum), Kejatisu Marcos Simaremare, menerangkan bahwa dari lima kandidat cagubsu, yang paling banyak didemo adalah Gus Irawan, disusul Gatot dan Amri Tambunan. Meski demikian, Marcos menuturkan isu yang disuarakan lazimnya sama.
"Paling banyak Gus Irawan, kedua Gatot dan ketiga Amri Tambunan. Effendi dan Chairuman tidak pernah ada didemo," ujar Marcos, Kamis (14/2).
Disebutkan Marcos, massa yang datang melakukan demontrasi khusus Gus Irawan, lazimnya menyuarakan agar mengusut masalah kredit macet. "Kami selalu sampaikan unsur pidana dalam hal ini bukan macetnya tetapi proses pemberian kredit apakah menyimpang dari aturan atau tidak. Jadi bukan kredit macetnya," ujarnya.
Sementara Gatot, massa katanya lebih sering menyuarakan bahwa Plt Gubsu ini diisukan diktator dalam mutasi pejabat-pejabat di SKPD. Massa katanya pula kerap menyuarakan isu-isu adanya dugaan bayar membayar jabatan.
Sementara untuk Amri Tambunan, biasanya massa mengaraah ke dugaaan korupsi Dinas PU Deliserdang.
Pasalnya diketahui, Kadis dan Bendahara Pengeluaran Dinas PU Deliserdang sudah menjadi terdakwa dugaan korupsi. Selain itu, Agus Sumantri, eks bendahara umum daerah Pemkab Deliserdang pun telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Apapun kepentingan dia (pendemo) itu urusan mereka. Tetapi yang penting informasi yang disampaikan ke kami itu berharga menjadi hal utama.memang kita memahami beberapa demontrasi ada kepentingan tetapi banyak juga yang murni," bebernya.
Dari informasi-informasi yang diberikan massa, disebutkannya pasti ada yang diselidiki. "Kita tidak mau terjebak. Kalau memang pegaduannya jelas dan selama data jelas tetap akan kita proses. Kalau tidak jelas kita tidak mau proses dan kita tidak mau terjebak dalam proses politik," ujarnya. [ded]
KOMENTAR ANDA