post image
KOMENTAR
MBC. Bocornya dokumen  perpajakan  Presiden SBY dan keluarganya membuat  Direktur Jenderal (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan Ahmad Fuad Rahmany tersudut.

“Ini menyudutkan posisi saya. Tapi saya nggak khawatir karena dokumen itu diragukan kebenarannya,’’ kata Ahmad Fuad Rahmany seperti dilansir Rakyat Merdeka (grup MedanBagus.com) di Jakarta, kemarin.

Dokumen asli milik SBY, lanjut Fuad, masih disimpan secara rapi di Ditjen Pajak.

“SPT (Surat Pemberitahuan) yang asli masih ada sama kami. Mungkin yang beredar itu hanya imitasi atau rekayasa,’’ paparnya.

Berikut laporan selengkapnya;

Apa Anda siap membuktikan dokumen itu bukan asli?
Ya, tentu siap. Yang asli ada pada kami. Saya berharap publik tak terlalu percaya dengan eksploitasi surat rahasia yang diberikan untuk dipublikasikan. Belum tentu itu asli.

Apa alasannya?
Ada kejanggalan dari total jumlah SPT keluarga Presiden yang diberitakan harian The Jakarta Post.

Pak SBY selalu menyerahkan laporan SPT tahunannya dan punya selisih jumlah yang berbeda. Kalaupun ada selisih, Pak SBY selalu berkoordinasi dengan pihak kami yang sengaja ditunjuk untuk menghitung kalkulasinya.

Apa itu saja alasannya?
Kami yang tahu kadar keasliannya. Saya tidak dalam kapasitas menyalahkan siapa pun. Tapi saya cuma mau meminta kesadaran setiap orang, kalau melihat sesuatu jangan terlalu percaya. Pakai dasar untuk menilai hal yang sesungguhnya.

Apa Anda tahu siapa pembocor itu ?
Saya belum dapat kejelasan soal itu. Tim kami masih meneliti siapa pembocor dokumen pajak Presiden SBY itu. Saya juga heran dari mana media itu dapat surat tersebut. Saya tidak berani menuding seseorang.

Ada dugaan ini  ulah dari oknum perpajakan, apa benar?
Saya paling tidak suka menduga-duga. Tapi kemungkinan itu bisa saja.  Sebab, membuka SPT itu memang kerjaan kami. Makanya  kami  akan lakukan perbaikan lagi agar data SPT tidak bocor.

Anda merasa kecolongan?
Saya pastikan tidak ada kelalaian. Seperti saya bilang tadi, dokumen itu masih diragukan.

Langkah Anda selanjutnya bagaimana?
Kami selalu mengadakan introspeksi, menilai apa kekurangan kami untuk selanjutnya diperbaiki.
    
Kekurangan Ditjen Pajak apa saja?
Kami selalu menjaga kerahasiaan dan keamanan SPT para wajib pajak. Keamanan sudah bagus, ada sistem otorisasi, perekaman, dan firewall. Tapi tiada hal yang sempurna, mulai ada peretas ada di mana-mana, human error, kerusakan sistem, sampai hal lainnya. Saya cuma bilang kami selalu bersikap profesional.

Anda ditegur Presiden SBY?
Setelah berita itu ada, kami laporkan kepada Bapak Presiden. Beliau memakluminya. Begitu pun kalau ada menteri yang tanya, saya jelaskan sesistemiknya. Alhamdulillah mereka semua pada mengerti dengan kondisi ini. [Harian Rakyat Merdeka/rmol/ans]

Pertamina Turunkan Harga Beberapa Produk BBM Non Subsidi

Sebelumnya

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa