MBC. Nikita Mirzani kembali menjalani sidang penganiayaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin. Ada yang berbeda. Biasanya berlangsung cukup hening, jalannya lanjutan sidang berlangsung riuh. Pasalnya, hadir pendemo yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPUH) di depan Gedung Pengadilan Negeri (PN) Jaksel.
Puluhan orang berbondong membawa spanduk dan menyebarkan rilis. Seluruh pendemo berjenis kelamin laki-laki, terdiri atas orang dewasa dan beberapa remaja tanggung.
Merasa penasaran, Nikita yang tengah menunggu di ruang sidang utama pun keluar menemui para pendemo. Sayang, saat dirinya ingin menemui, para pendemo justru sudah mulai membubarkan diri alias angkat kaki. Aksi mereka memang terhitung singkat, mulai pukul 10.30 dan sudah berakhir pukul 11.00.
“Hei, kok pergi sih,” teriak Nikita yang hanya bisa melambaikan tangan dari kejauhan.
Dalam aksinya, AMPUH menyerukan agar Nikita dihukum sesuai dengan apa yang telah dilakukannya. Mereka juga meminta majelis hakim menghukum tersangka lainnya, Angela Army.
“Kami dari AMPUH mengimbau pada penegak hukum. Yang pertama, adili Nikita Mirzani dan Angela Army seadil-adilnya tanpa diskriminasi,” cetus Fadri, koordinator lapangan demo. Selama ini, dia mengaku mengikuti proses hukum Nikita dan melihat ada diskriminasi hukum.
Dari kejadian tersebut, Nikita hanya bisa menyerahkan pada masyarakat mau percaya kepada siapa.
“Mudah-mudahan masyarakat bisa menilai jangan mentang-mentang Niki banyak tatonya, bukan berarti Niki yang salah,” pungkasnya. [Harian Rakyat Merdeka/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA