post image
KOMENTAR
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan siang ini, Kamis (14/2/2013), akan mengumumkan secara resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para cagub/cawagub Sumatera Utara di Hotel Grand Angkasa, Medan. Tahapan ini dilakukan setelah KPK melakukan Verifikasi pada 28-31 Januari lalu.

Dalam verifikasi pelaporan harta kekayaan cagub/cawagub Sumut tempo hari, selalu ada selisih antara yang dilaporkan dengan hasil pengecekan KPK. Hasil pengecekan tim KPK, hampir selalu menunjukkan nilai yang lebih besar.

Salah satu selisih yang paling mencolok di harta kekayaan Cagubsu Effendi Simbolon. Kekayaan Effendi pada LHKPN 20 November 2012 tercatat senilai Rp 16 miliar lebih. Tapi setelah diklarifikasi ternyata menjadi Rp 57 miliar lebih. Terdapat selisih sebesar Rp 41 miliar.

Demikian juga pada Cagub Gus Irawan Pasaribu. Terdapat selisih Rp 3,1 miliar dari yang dilaporkan sebelumnya yaitu, Rp 31,7 miliar. Setelah diverifikasi KPK, total harta Cagub nomor urut 1 tersebut menjadi Rp 34,9 miliar. Uniknya, Gus Irawan mengaku tak memasukkan selisih Rp 3,1 miliar itu karena lupa.

Masalah serupa juga terjadi pada calon wakil gubernur Fadly Nurzal. Saat melaporkan kekayaan pada 29 November 2012, Fadly mencatatkan hartanya sebesar Rp 3,24 miliar. Namun setelah melalui proses klarifikasi KPK, harta kekayaan pasangan cagub Chairuman Harahap tersebut bertambah menjadi Rp 6,39 miliar. Atau terjadi selisih lebih besar Rp 3,1 miliar.

Total kekayaan Fadly Nurzal tersebut juga melonjak sangat tajam jika dibandingkan LHKPN tahun 2003, dimana anggota DPRD Sumut itu mencatatkan kekayaannya sebesar Rp 280 Juta.

Mengenai beda nilai harta antara yang dilaporkan si kandidat dengan hasil verifikasi KPK, mendapat perhatian serius lembaga pemberantasan korupsi.

Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas mengatakan, pihaknya tidak hanya mengkaji ketidakjujuran kandidat dalam melaporkan harta kekayaannya, namun menelaah apakah ada unsur pemalsuan dalam pelaporan harta kekayaan tersebut.

Untuk mendalami harta kekayaan pasangan cagub dan cawagub Sumut tersebut, KPK bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Penelaahan harta kekayaan tersebut dilakukan bukan untuk mengetahui tingkat kejujuran pasangan cagub dan cawagub Sumut. Tapi melihat apakah ada unsur pemalsuan. Ini urusan menjadi lain. Akan kami tindak lanjuti," kata Busyro.


Berikut adalah jumlah harta kekayaan cagub/cawagub hasil verifikasi KPK pada 28-31 Januari 2013.

Daftar Harta kekayaan Calon Gubernur Sumut
1. Gatot Pudjonugroho    Rp 3,8 miliar                                    
2. Effendi Simbolon         Rp 57,76 miliar dan 91.970 dollar AS.
3. Chairuman Harahap     Rp 36,5 miliar
4. Amri Tambunan           Rp 6,7 miliar
5. Gus Irawan Pasaribu   Rp 34,9 miliar

Daftar harta kekayaan calon Wakil Gubernur Sumut
1.T. Rrry Nuradi     Rp 8,2 miliar    
2. Jumiran Abdi      Rp 615 juta        
3. Fadly Nurzal       Rp 6,3 miliar      
4. RE Nainggolan    Rp 3,1 miliar     
5. Soekirman          Rp. 3,82 miliar                   


Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini