Ribuan buruh dari berbagai serikat buruh akan "mengepung" gedung DPR RI dan Istana Negara Selasa (19/2) dan Kamis (28/2) menuntut tak disahkannya RUU Kamnas dan RUU Ormas.
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea menegaskan, aksi unjuk rasa ke DPR RI juga akan menyampaikan tiga tuntutan, yakni kebebasan beroganisasi, berkumpul dan menyatakan pendapat, kebebasan dari rasa takut, serta menuntut negara menjamin hak setiap warga negara untuk bebas dari kemiskinan dengan menghapuskan politik dan kebijakan upah murah yang memiskinkan rakyatnya termasuk menentang penangguhan upah minimum.
"Kami buruh tidak akan segan-segan melawan jika tuntutan kami tidak dipenuhi," kata dia di gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia, Jakarta, Selasa (12/2).
Diterangkan Andi, para buruh harusnya bebas dari rasa takut yang dihadapi saat ini, dimana pemerintah harus lebih mengedepankan ’welfare approach’ (pendekatan kesejahteraan) dibandingkan ’security approach (pendekatan keamanan).
"Bukan hanya di Jakarta saja, seluruh buruh juga akan bergerak di seluruh Indonesia pada 19 Februari dan 28 Februari nanti," ujar Andi lagi. [dem/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA