Politisi Partai Demokrat Medan Irwan Sihombing tak habis pikir soal pengerukan parit di kota Medan. Setiap tahun dianggarkan namun banjir tetap tergenang.
"2012 saja ada sekitar Rp186,8 miliar, setiap tahun juga tampung dalam APBD Kota Medan," kata Irwan kepada medanbagus.com, Selasa (12/2/2013)
Namun kenyataan di lapangan, saluran drainase di Kota Medan tetap saja dipenuhi lumpur atau sendimentasi yang menghambat jalannya air. Akibat, jika hujan turun air meluap ke badan jalan hingga aspal jalan menjadi rusak.
"Pengerukan drainase yang dilakukan selama ini terkesan sia-sia. Sebab lumpur dibiarkan menumpuk terlalu lama di pingir saluran drainase, sehingga jika hujan turun lumpur kembali masuk keparit. Ini kan pekerjaan yang sia-sia," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Medan ini mengatakan, Dinas Bina Marga tidak pernah serius dalam menjalankan program pengerukan parit dan drainase. Akibatnya, banyak parit di Medan yang tersumbat.
"Dinas Bina Marga harus melakukan pengawasan maksimal. Pihak ketiga yang melakukan pengerukan secara asal-asalan harus ditindak," tandasnya.
Irwan menambahkan, jika kinerja Pemko Medan, khususnya Dinas Bina Marga terus seperti ini, maka anggaran yang mencapai ratusan miliar setiap tahunnya akan sia-sia.
"Harus ada keseriusan dari Pemko Medan dalam melakukan pengerukan drainase, sehingga pelaksanaannya benar-benar maksimal dan tidak cuma menghamburkan uang rakyat," pungkasnya. [rob]
KOMENTAR ANDA