post image
KOMENTAR
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan mencatat wilayah Medan Utara masih mendominasi kasus gizi buruk yang terjadi di Kota Medan. Hal ini menjadi keprihatinan tersendiri, apalagi hingga saat ini tercatat ada sekitar 128 anak penderita gizi buruk.
 
Menyikapi keprihatinan ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan meminta Dinkes selaku tenaga tekhnis melalui jenjang yang paling bawah untuk menjemput bola guna menekan ataupun mengeliminir peningkatan kasus gizi buruk itu.
 
“Ini yang belum dilakukan, karena petugas kesehatan masih menggunakan pola lama,” sebut anggota Komisi B DPRD Kota Medan, HT Bahrumsyah SH, Rabu (13/2/2013).
 
Sekretaris Fraksi Partai Amanat (PAN) ini menyebutkan, meningkatnya kasus gizi buruk tersebut, khususnya di wilayah Medan Utara karena kurang baiknya tata kelola Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam dua tahun terakhir ini. Padahal, katanya,  penambahan uang jalan untuk kader Posyandu telah dilakukan.
 
Namun, sebut anggota dewan dari Dapil V ini, para kader Posyandu itu masih menggunakan pola lama, dimana Posyandu dibuka sambil menunggu masyarakat datang berobat. Sementara, masyarakat awam tidak terpikir oleh mereka untuk berobat, karena lebih memikirkan mencari makan.
 
“Pola ini yang harus dirubah. Bila perlu, petugas atau kader Posyandu itu melakukan door to door (dari pintu ke pintu) untuk mengecek kesehatan masyarakat. Ini yang belum dilakukan,” sebut Bahrumsyah.
 
Seharusnya, tambah Bahrumsyah, pola kerja yang dilakukan adalah 30% di kantor dan 70% harus turun ke lapangan guna mendeteksi sejak dini bibit penyakit mulai dari ibu-ibu hamil di masyarakat. “Ini tidak, makanya banyak petugas kecolongan, karena lebih banyak menunggu dari pada pro aktif mendatangi masyarakat,” ujarnya.
 
Senada dengan itu anggota dewan dari Dapil V lainnya, A Hie SH, mengharapkan petugas kesehatan khususnya para kader Posyandu harus lebih pro aktif mendatangi masyarakat guna mendeteksi secara dini perkembangan penyakit itu.
 
“Inikan persoalan asupan gizi. Kalau menunggu, masyarakat enggan datang, makanya harus door to door mendatangi masyarakat,” pinta politisi Partai Demokrat ini.
 
Diketahui, berdasarkan data September 2012 pada Dinkes Kota Medan, ada sebanyak 124 anak penderita gizi buruk, dan 12 di antaranya dari Kecamatan Medan Labuhan. Dari hasil pendataan tahun 2011 dan 2012, ada 9 kecamatan di Kota Medan rawan gizi buruk, tiga diantaranya berada di wilayah Medan Utara yakni, Kecamatan Medan Marelan, Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Belawan. [hta]
 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas