
"Secara teknis, bisa dilakukan dan ditindaklanjuti melalui Rapimnas atau Rakornas," kata pengamat politik dari Universitas Parahayangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 13/2).
Namun demikian, secara substansial, Asep menilai bahwa upaya ini tidak akan berjalan mulus sebab dipastikan akan mendapat perlawanan yang kuat dari pihak-pihak yang, dalam istilah internal Demokrat, akan dibersihkan oleh SBY.
Asep menafsirkan ada tiga makna di balik istilah "bersih-bersih" ala SBY. Makna pertama adalah membersihkan pihak-pihak yang sudah terindikasi dalam persoalan hukum. Makna kedua adalah membersihkan sekelompok orang yang tidak loyal pada SBY. Dan makna ketiga membersihkan sekelompok orang yang mulai mendua dengan partai lain.
"Secara subtansial, upaya SBY ini akan ditentang oleh ketiga kelompok ini," kata Asep, yang juga gurubesar ilmu hukum Unpar.
Asep pun menambahkan bahwa ia berbeda pandangan dengan sementara pengamat. Bagi Asep, keterlibatan langsung SBY dalam persoalan Demokrat sama sekali tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan. Tentu saja, SBY sebagai pendiri partai memang merasa harus menyelamatkan kapal Demokrat yang diasumsikannya akan karam. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA