
MBC. Rakyat Indonesia tidak butuh bantahan Presiden SBY soal dugaan pengempalangan pajak yang dilakukannya dan dua anaknya, Mayor TNI Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, seperti diberitakan The Jakarta Post.
Rakyat hanya perlu bukti. "SBY harus membuktikan keluarganya benar-benar membayar pajak dan menjelaskan secara transparan lisan dan tulisan. Yang kita mau SBY menjelaskan secara utuh dengan bukti tertulis bukan bahasa yang bias ke mana-mana seperti bola salju," ujar aktivis Gerakan Menegakkan Kedaulatan Negara (GMKN) Razman Arif Nasution (Selasa, 12/2).
Razman juga mempersoalkan pernyataan SBY soal alasan kenapa dia tidak jadi mengangkat mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier masuk dalam kabinetnya. Sentilan SBY soal adanya ketidakberesan dalam laporan harta kekayaan Fuad Bawazier, yang juga mantan Dirjen Pajak itu tak lebih dari serangan balik.
Karena Fuad bersama aktivis GMKN, termasuk Razman, sebelumnya melaporkan dan meminta KPK untuk mengusut tuntas dugaan pengemplangan pajak SBY dan dua anaknya tersebut.
Saat itu, ungkap Razman, Fuad menyatakan SPT pajak adalah rahasia negara dan bahkan internasional. Tetapi bisa bocor menjadi bukti ini Dirjen Pajak diduga selalu dijadikan transaksi oleh orang-orang tertentu di negeri ini untuk biaya politiknya.
"Bahasa Fuad inilah membuat ‘panas’ telinga Cikeas. Mereka seolah tidak terima dan seolah menuduh Fuad adalah informan bagi kami dipergerakan," ungkap Razman.
"Kini saatnya memang rakyat harus cerdas menyikapi semua bahasa yang dilontarkan SBY. Karena SBY akan siap memotong setiap lawan poltiknya. Muncul pertanyaan ‘apakah SBY pembunuh berdarah dingin?’ Semoga tidak," tandas Direktur Eksekutif Indonesia Constitusional Watch (Icon) ini.[zul/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA