Para akademisi dan praktisi dari berbagai lembaga ekonomi di seluruh dunia mengapresiasi pelaksanaan Konferensi Ekonomi Syariah yang diselenggarakan Perhimpunan Intelektual Muslim Indonesia (PRIMA) pada Minggu (9/2) di Hannover, Jerman.
Panitia pelaksana Adhipati Y Indradiningrat mengatakan peserta konferensi tersebut berjumlah lebih dari 100 orang, berasal dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, Inggris, Belanda, Jerman, Italia, Azerbaijan, Australia, dan Georgia.
"Saya ingin berterima kasih pada anda semua karena menyelenggarakan kegiatan yang sangat baik ini. Saya senang dapat berpartisipasi dan memperoleh banyak kebaikan," ujarn Ayaz Asad, peserta konfrensi dari Azerbaijan seperti yang dikutip dari Antara,
Apresiasi atas konferensi ini juga disampaikan peserta dari Akademi Penelitian Syariah Internasional Untuk Keuangan Islam (ISRA), Universitas Lorong, Malaysia, Abdussalam Ismail Onagun yang berkebangsaan Nigeria.
"Anda mungkin merasa apa yang anda lakukan hanya sesuatu yang biasa. Tidak, ini adalah hal yang luar biasa, sebuah konferensi yang memberikan kontribusi sangat besar bagi ekonomi syariah. Semoga Allah memberikan kesuksesan selalu untuk anda semua," katanya.
Konferensi bertema "Hubungan Ekonomi Syariah Dalam Turbulensi Ekonomi Global" menghadirkan para pembicara internasional yakni Prof. Dr. Volker Nienhaus dari Pusat Pendidikan Keuangan Islam Internasional (International Centre For Education In Islamic Finance, INCEIF), Jamal D Harwood dari Universitas Wales, Inggris dan Idries de Vries penasihat bidang industry minyak dan gas bumi, Dr. Hadi Susanto dari Universitas Nottingham, Inggris serta Dr. Dwi Condro Triono dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.
Dalam sambutannya, konselor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, Jerman Ayodhia G.L Kalake menyatakan apresiasinya atas penyelenggaraan konferensi tersebut yang membahas permasalahan ekonomi global dan mengajukan solusi untuk mengatasinya.
"Saya yakin konferensi ini menghasilkan masukan yang penting bagi perencanaan ekonomi Indonesia di mas mendatang dan menjadikan ekonomi dunia lebih baik," kata Ayodhia.
Konferensi Ekonomi Syariah menjadi agenda tahunan PRIMA, dan rencananya tahun depan akan diadakan di Goettingen, Jerman. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA