post image
KOMENTAR
Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dadang Darmawan Pasaribu memprediksi politisi PPP Maiyasyak Johan pada akhirnya akan memilih bergabung dengan Golkar.

Hal tersebut dikatakan Dadang menjawab pertanyaan wartawan soal terungkapnya Nomor Pokok Anggota Partai Golkar (09052603200) atas nama Maiyasayak Johan.

"Sikap tersebut harus diambil Maiyasyak karena tingkat elektabilitasnya sebagai Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara (Sumut) dalam Pemilu Legislatif (Pilleg) 2004 dan 2009 sangat signifikan," kata Dadang Darmawan Pasaribu, saat dihubungi, Minggu (10/2).

Dilihat dari perspektif elektibiltas beliau dalam dua pemilu terakhir lanjutnya, secara kumulatif adalah 143 persen. Sedangkan pada periode 2009–2014 suaranya 80 persen dan merupakan satu-satunya calon anggota DPR dari PPP yang lolos dengan murni.

Dengan tingkat elektabilitas yang cukup memadai tersebut, pilihan terbaik bagi Maiyasyak adalah Golkar. "Bahwa sempat beberapa waktu lalu beliau dekat ke NasDem, itu hanya sekedar silaturrahmi saja dengan rekan-rekannya. Tapi saya memprediksi, gabung ke Golkar," ujar Dadang.

Melihat elektabilitas dan adanya rencana Maiyasyak hijrah ke Golkar, sesungguhnya merugikan PPP karena secara politik dia memiliki nilai jual yang cukup baik di dapilnya karena kemampuannya membangun komunikasi, imbuh Dadang.

Sosok Maiyasyak, kata dia, memiliki sikap yang konsisten dengan idealisme yang dibangun dan digelutinya sejak muda, yakni sebagai seorang yang "concern" pada hukum dan keadilan dan berpihak pada rakyat.

Ini artinya, kata Dadang, dilihat dari sisi perolehan kursi PPP di Sumut selama ini rata-rata 3 kursi untuk DPR pada setiap pemilu di era reformasi, maka pada tahun 2009–2014 hanya tinggal 1 kursi yang lolos secara normal dan itu hanya Maiyasyak.

"Sementara, dilihat dari proses regenerasi kepemimpinan yang ada di PPP, secara konkret tidak terlihat ada tokoh-tokoh PPP yang menonjol di Sumut untuk mengembalikan kursi yang hilang dan yang ditinggalkan. Dengan begitu, bisa diprediksi untuk pemilu 2014–2019, cukup rasional jika dikatakan PPP kemungkinan akan kehilangan kursi DPR dari Dapil Sumut," tegas Dadang.

Terakhir dikatakannya, semasa Bambang W Soeharto memimpin Kosgoro, Maiyasyak masuk dalam jajaran DPP Kosgoro. "Jadi secara kultur politik, Maiyasyak lebih cocok di Golkar," ungkap Dadang.

Saat dikonfirmasi, Maiyasyak dengan tegas menyatakan dirinya belum kemana-mana. Ia mengaku masih pikir-pikir apakah akan tetap mengabdikan diri di dunia politik atau tidak. Yang pasti, ia akan beristirahat dulu setelah 8 tahun menjadi anggota DPR dari Fraksi PPP.

"Saya justru berpikir untuk istirahat dulu dari aktifitas politik," jawabnya. (jpnn/rob)

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa