Untuk bersembahyang pada pergantian tahun baru Cina, atau Imlek 2564, Ribuan warga etnis Tionghoa dan penganut agama Buddha di kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar memadati rumah ibadah Vihara Dharma Bhakti, Peunayong.
"Seperti tahun-tahun lalu, perayaan pergantian tahun dari tahun naga air ke ular air kami laksanakan secara sederhana hanya menggelar kegiatan ibadah," kata Ketua yayasan Vihara Dharma Bhakti Yuswar di Banda Aceh, Minggu (10/2).
Menurutnya, sejak temgah malam tadi hingga menjelang siang masih ada warga yang melaksanakan ibadah untuk merayakan imlek 2654.
"Hari ini umumnya warga keturunan Tionghoa saling bersilahturrahmi untuk memperkuat persaudaraan," katanya.
Yuswar menyebutkan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar terdapat sekitar 2.500 hingga 3.000 lebih warga keturunan Tionghoa yang merayakan pergantian tahun baru Chna itu.
"Sebelum tsunami jumlah warga keturunan Tionghoa melebihi 3.000 orang," ujarnya lagi.
Ia mengatakan bagi tujuan warga keturunan Tionghoa merayakan Imlek ini untuk mempererat silahturrahmi dan berdoa agar mendapat rezeki, kesehatan dan terhindar dari malapetaka.
"Jadi apapun agamanya, hampir seluruh warga keturunan Tionghoa merayakan hari imlek," kata Yuswar. [ant/ysa/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA