Menjelang kompetisi 2014, cuaca politik terasa sangat panas karena memang ada sekelompok pihak yang mencoba mengadu domba.
"Ada pihak-pihak yang mencoba mengadu domba dengan politik devide at impera, agar rakyat kita terpecah belah," kata Ketua Forum Keluarga Besar (FKB) Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI ) tahun 1966, Bambang Heryanto.
Salah satu bentuk adu domba itu, kata bambang, dalam acara peringatan Hari Bangkit (Harba) KAPPI 66 ke-47 di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta pusat (Sabtu, 9/2), adalah terkait dengan proses transisi kepemimpinan. Pihak-pihak tersebut misalnya selalu membenturkan generasi muda dengan generasi tua sehingga proses regenerasi politik menjadi terhambat.
"Semestinya generasi tua legowo dan ikhlas memberi ruang yang luas agar anak muda bisa mengisi dan memberi makna pada proses transisi kepemimpinan di negeri ini dan tidak terjebak dalam politik transaksional," ujar Bambang.
Bambang juga mengharapkan agar generasi tua lebih fokus mempersiapkan kader-kader muda yang akan memimpin bangsa. "Kapan saja, dimana saja, regenerasi itu pasti akan terjadi. Kenapa tidak lebih baik pada fokus penyiapan kader pemimpin bangsa. Itu lebih baik daripada ikut terlibat dalam politik transaksional", tukas Bambang. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA