
Namun pada Jumat malam (8/2), pidato SBY yang mengambil alih tugas-tugas Ketua Umum Demokrat jelas jelas memberikan makna bahwa pimpinan-pimpinan partai yang sekarang duduk dalam posisi menteri juga harus fokus menata dan memantapkan konsolidasi partai mereka masing-masing.
"Ini musibah besar buat rakyat Indonesia," kata Ketua Departemen Pemenangan Golkar Wilayah Sumatera I, Andi Herianto Sinulingga, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 20/2).
Selain bertentangan antara satu ucapan dengan ucapan yang lain, pidato SBY juga paradoks. Di satu sisi, SBY, sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat, mengatakan bahwa ia berpinsip untuk melupakan dulu pemilu 2014, sebab Demokrat akan memfokuskan pikiran waktu dan tenaga untuk menatap, membersihkan, dan mengonsolidasikan partai agar bisa kembali ke jati diri.
"Bukankah apa yang dilakukan SBY tersebut justru untuk menghadapai pemilu 2014? Ungkapan seperti itu jelas telah mengganggu akal sehat masyarakat kita," tegas Andi.
Andi sebenarnya tak mau ikut mencampuri urusan internal Partai Demokrat. Namun Andi yakin tindakan SBY yang mengambil alih persoalan eksekutif Partai Demokrat, maka bisa dipastikan akan menyita waktu dan pikirannya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA