
"Itulah dinamika politik, di mana kita harus siap menerima kritik. Kita harus terbuka menerima kritikan sepedas apa pun. Dan kalau memang kami salah, kami minta maaf. Tidak ada masalah karena kita selalu berpikir positif dan niat baik. Yang penting, kami berdua punya ikhtiar untuk bersama-sama membangun Sumatera Utara. Kalau mendapat kepercayaan nantinya, tentunya dengan dukungan semua elemen masyarakat yang ada,"
kata Effendi Simbolon kemarin.
Wakil Ketua Komisi VII bidang energi di DPR RI ini menilai pembangunan dimaksud bisa tercapai kalau ada keterpaduan antar wilayah pemerintahan provinsi dan juga tentunya dengan pusat.
"Kita juga bisa melihat, ada kesan ketidakberpihakan pusat kepada Sumatera Utara. Itulah salah satu tujuannya kami hadir di Sumatera Utara, yaitu untuk mendobrak ketidakberpihakan itu," tegasnya dalam siaran pers yang diterima MedanBagus.com hari ini.
Disebutkan pula, penugasannya sebagai bakal calon gubernur Sumut oleh DPP PDI Perjuangan, hal itu merupakan sebuah kepercayaan dan amanah sekaligus tantangan yang harus dibuktikannya.
"Ini panggilan dan amanah dan saya mengamininya sebagai tantangan bagaimana menjadikan Provinsi Sumut maju dalam berbagai bidang dan menjadi bagian yang penting dalam fokus pembangunan oleh pemerintah, negara dan bangsa," pungkas Effendi Simbolon
Mengenai tugasnya di Senayan, Effendi Simbolon menyebut tidak ada masalah.
"Saya sudah permisi kepada unsur pimpinan DPR RI terkait pencalonan ini. Meski demikian, karena bukan cuti, saya tetap akan menjalankan tugas saya semaksimal mungkin di DPR RI," katanya. [ans]
KOMENTAR ANDA