MBC. Dalam situasi genting seperti saat ini, semua kader terutama elit Partai Demokrat mestinya dapat menahan diri tidak memberikan pernyataan yang bisa memperkeruh suasana.
"Jangan asal bunyi seperti misalnya, Marzuki Alie. Dia ini senior dan punya jabatan penting (Wakil Ketua Dewan Pembina). Mestinya memberi contoh bagaimana menahan diri," ujar dosen politik dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Teguh Santosa, Jumat (8/2).
Menurut pria yang biasa disapa Bang Teguh ini, pernyataan Marzuki Alie Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan dipecat kalau sudah ditetapkan sebagai tersangka proyek Hambalang, bernada insinuatif. Meski yang disebutkan Ketua DPR itu berlaku untuk semua kader partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Pengandaiannya itu bisa memperkeruh suasana. Mestinya (Marzuki Alie) mengeluarkan pernyataan yang menyejukkan. Atau kalau tidak bisa diam saja," kata Teguh lagi.
Menurutnya Marzuki Alie seharusnya mencontoh gaya komunikasi Anas Urbaningrum, yang tetap menahan diri tidak mau reaksioner.
"Anas Urbaningrum kemarin mengatakan, tokoh Demokrat jempolan semua, tak ada yang dibeda-bedakan. Itu kan menyejukkan," demikian Teguh.
Berita yang berkembang, menurut Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie Anas akan langsung dinonaktifkan dari posisi ketua umum apabila ditetapkan KPK tersangka dalam kasus korupsi.
"Sudah ada ketentuan, bila ada fakta hukum, siapa pun kadernya akan dinonaktifkan sementara, dan lazimnya segera mundur dari jabatan," kata Marzuki saat dihubungi, Jumat, 8 Februari 2013. [zul/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA