MBC. Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) memiliki banyak anggota yang layak menjadi capres 2014.
Misalnya, Mahfud MD, Jusuf Kalla, Anas Urbaningrum, Akbar Tandjung dan Anies Baswedan.
Menanggapi hal itu, Koordinator Presidium KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Mahfud MD mengatakan, walau banyak anggotanya yang layak menjadi capres, bukan berarti ada persaingan di antara mereka.
“Sesama anggota KAHMI nggak ada rebutan menjadi capres. Sebab, KAHMI nggak boleh digunakan sebagai kendaraan politik praktis,’’ kata Mahfud MD seperti dikutip dari Rakyat Merdeka (grup MedanBagus.com) di Jakarta, kemarin.
Berikut laporan selengkapnya;
Bukankah KAHMI berpolitik?
Betul. KAHMI tidak antipati dengan politik. Kami berada di tataran inspiratif dan konsep. Artinya, tidak mungkin KAHMI tidak berpolitik.
KAHMI lahir karena politik, kekuasaan, organisasi negara, itu latar belakangnya. Ada dua level tingkatan politik KAHMI. Pertama politik dalam arti konsep, ide dan inspiratif. Kedua, politik dalam arti gerakan. KAHMI memilih yang pertama.
Tapi tetap memikirkan capres kan?
Kami tidak membicarakan capres. Sebab KAHMI bukan parpol. KAHMI hanya bicara high politics, yakni politik sebagai ide dan inspirasi.
Kenapa tidak ikut politik praktis?
Kalau sudah mengarah ke praktis, itu namanya low politics yang harus dikerjakan oleh politisi. Itu bukan jalan yang dipilih KAHMI.
Kalau ada anggota KAHMI menjadi capres, itu bagaimana?
KAHMI tentu mempersilakan masing-masing anggota untuk berpolitik praktis sesuai pilihan masing-masing. Kami hanya memberi bekal ide dan inspirasi saja agar tampil dengan politik bersih dan santun untuk mencapai tujuan-tujuan bernegara.
Dari sekian banyak tokoh KAHMI, apa ada yang paling dijagokan menjadi capres?
KAHMI tidak punya nama-nama orang untuk dicalonkan menjadi Presiden. Tapi KAHMI akan mendorong masyarakat dan negara untuk mencari pemimpin yang berkarakter, bersih dan berani.
Kalau mau menyelamatkan masa depan Indonesia, maka kuncinya adalah penegakan hukum dan keadilan.
Indonesia punya semua modal yang diperlukan untuk maju dan menjadi bangsa besar yaitu ideologi, solidaritas sosial, pluralisme, sumber daya alam, dan sumber daya manusia.
Tapi karena hukum dan keadilan tidak tegak maka terjadilah karut marut seperti sekarang.
Apa ada anggota KAHMI yang sudah menyatakan dukungannya kepada capres tertentu?
Senior-senior KAHMI secara perseorangan banyak juga yang sudah mendukung calon-calon yang ada. Saya rasa itu kan hak masing-masing. Biarkan saja, calonnya biar berbeda-beda. Asalkan idenya sama, yaitu menjagokan tokoh yang bersih, berani, dan efisien.
Oh ya, waktu itu Group Band Slank mengunjungi Anda di Mahkamah Konstitusi (MK), apa intinya?
Ya. Waktu itu bertemu di MK memang mereka mengaku tidak bisa tampil. Sebab, mereka terbentur izin keramaian dari kepolisian.
Gugatannya sudah disampaikan ke MK?
Tunggu persidangannya. Saya belum lihat juga meteri gugatannya. Nanti saya pelajari dulu berkasnya.
Apakah anda memberikan saran kepada Slank waktu itu?
Tidak. Saya tidak boleh mendikte permintaan Slank. Saya hanya bilang MK terbuka.
Masa nggak ada saran?
Saya minta uraikan saja apa yang mereka anggap penting itu. Saya sebagai hakim MK kan tidak boleh beri masuk ke materi gugatan. [Harian Rakyat Merdeka/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA