
Namun, ketika tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur, SBY mengatakan ia masih perlu berdiskusi dengan sejumlah elit Demokrat sebelum mengungkapkan solusi yang dimaksud.
"Waktu di Jeddah saya katakan insya Allah saat saya menjalankan ibadah umroh saya akan memohon pertolongan Tuhan agar saya bersama pimpinan partai mendapatkan solusi tepat. Saya sudah memiliki opsi dan solusi. Tapi tidak bagus saya sampaikan di sini sebelum saya bertemu dengan yang lain-lain," ujar Presiden di dalam pesawat Garuda sesaat sebelum mendarat di bandara, Kamis (7/2) sore.
Pernyataan ini tentunya jauh dari harapan sejumlah pihak maupun kader yang sudah menyimak janji Presiden bahwa begitu ia tiba di tanah air akan langsung memberikan solusi terbaik.
Solusi yang dijanjikan Presiden ini sendiri diungkapkan setelah Menteri ESDM Jero Wacik menyebut partainya tengah goyah dengan elektabilitas hanya 8,3 persen dan membutuhkan turun tangan langsung dari SBY sebagai Ketua Dewan Pembina PD.
Permintaan Jero ini juga disambung sejumlah kader partai lainnya, sehingga membuat Presiden yang tengah berada di empat negara ikut terusik.
"Saya akan memohon petunjuk Allah agar saya dituntun dalam mengambil keputusan yang baik untuk menyelamatkan Partai Demokrat, tentu solusi yang akan saya pilih nanti tentu benar-benar rasional. Semua itu bisa terlaksana setelah mendapat ridho dari Allah SWT,“ kata SBY di Jeddah, Senin (4/2) lalu.
Selain kembali menjanjikan solusi, begitu tiba di Indonesia, SBY juga mengkritik sejumlah pemberitaan tentang kisruh Partai Demokrat di media massa yang ia simak selama berada di luar negeri.
"Banyak berita dari tanah air. Saya pikir semua ada yang relevan dan ada yang tidak relevan. Ada yang konstektual, ada yang menyimpang. Sebenarnya secara rasional saya sudah dapatkan solusi, tapi tidak disampaikan di sini dulu," tandas Presiden. [jpnn/zul/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA