post image
KOMENTAR
Lembaga FITRA menempatkan Sumut sebagai provinsi dengan angka korupsi tertinggi nomor tiga di Indonesia dan angka korupsi di Sumut naik sebanyak 100 persen selama Tahun 2012 dengan potensi kerugian negara mencapai Rp1,1 triliun.

"Saat ini, Sumut menduduki peringkat ke-3 terkorup dari seluruh provinsi di Indonesia  setelah DKI Jakarta dan NAD dengan total kerugian negara sekitar Rp515,5 miliar. Korupsi terjadi merata di seluruh kabupaten dan kota hingga ke tingkat provinsi, menunjukkan betapa lemahnya kepemimpinan dan komitmen kerakyatan di kalangan elit kekuasaan di provinsi ini," kata FITRA dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.

Sependapat dengan FITRA, Deddy Yuvri Sitorus dari Desk Pilkada DPP PDI Perjuangan mengatakan, kini hampir di seluruh pemerintahan daerah Indonesia, para kepala daerah berurusan dengan hukum karena masalah penyelewengan uang negara.

"Tidak terkecuali di Sumut, di mana mantan pemimpin sebelumnya, sudah divonis. Bahkan beberapa kepala daerah tingkat dua di Sumut juga sedang menghadapi masalah hukum terkait penyelewengan uang negara. Korupsi menjadi momok yang menakutkan dan membuat masyarakat makin apatis," kata Deddy Yuvri Sitorus dalam siaran persnya yang diterima MedanBagus.com, sore ini.

Untuk itu, lanjut dia, Sumut membutuhkan seorang pemimpin yang benar-benar bersih 'track record'-nya, sehingga tidak memperpanjang 'masa kelam' di Sumut. "Selain bersih, dia juga harus berani dan tegas, agar semua aparat pemerintahan di Sumut, juga terbebas dari masalah korupsi," kata Deddy.

Dalam padangan Deddy, bersihnya Effendi Simbolon dari masalah-masalah penyelewengan uang negara, sudah terbukti selama ESJA melakukan sosialisai di Sumut, di mana Effendi Simbolon selalu dikritik dalam masalah-masalah yang tidak ada kaitan dengan pemerintahan.

"Misalnya dia dikritik soal masalah teritorial dan lainnya. Dan inilah yang terus di-'blow up', karena memang tidak ada kesalahan lain yang bisa dijadikan alat untuk menjatuhkan Effendi Simbolon. Tidak pernah ada kritikan terkait masalah penyelewengan uang negara. Itu jelas membuktikan Effendi Simbolon dan pasangannya benar-benar bersih," tegas Deddy.

Disebutkan, andai dia punya kasus terkait penyelewengan uang negara, melihat gencarnya serangan kepada Effendi, sudah pastilah dari kemarin-kemarin masalah itu muncul. Faktanya, sampai sekarang, tidak ada.

"Itu sudah modal awal bagi warga Sumut, untuk bisa memiliki pasangan pemimpin yang bersih, sehingga harapan agar Sumut maju dan sejahtera, bisa terwujud," katanya. [ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa