post image
KOMENTAR
Laporan investigasi The Jakarta Post soal pajak Presiden SBY dan dua anaknya, Mayor Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono tidak ada yang aneh.

"Jika dibaca dengan teliti, kami tidak menuduh atau menuding apapun. Kami hanya mengungkapkan fakta," ujar Chief Editor The Jakarta Post, Meidyatama Suryodiningrat seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online (grup MedanBagus.com) Kamis (7/2).

Dia mengungkapkan itu saat dimintai tanggapan atas pernyataan Staf Khusus Presiden, Andi Arief. Andi Arief menilai harian berbahasa Inggris itu tak ingin SBY jadi tokoh dunia karena memberitakan soal pajak saat Presiden sebagai pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia berbicara di sidang OKI di Mesir menyatukan Syiah dan Sunni.

"Fakta-fakta yang kami ungkap pun tidak pernah dibantah atau dinyatakan salah oleh pihak Istana," sambung Meidyatama.

Lagipula, dia menjelaskan, pengungkapan laporan kekayaan pejabat adalah hal yang wajar. Dan itu juga praktek lumrah di negara-negara demokrasi dunia.

"Sebagai seorang Presiden yang gemar berkhotbah soal pemerintahan yang bersih, transparan, bertanggung jawab, jika ada yang ingin memeriksa kekayaan pejabat negara, SBY harusnya kan jawab 'siapa takut!'," ungkap Meidyatama.

Meski begitu, Meidyatama mengaku tidak tahu apakah betul SBY marah atas laporan medianya tersebut.

"Karena sebagai Presiden yang jujur, dia (SBY) memang tidak perlu takut. Mungkin saja ini para pembantu Presiden yang panik dan bereaksi berlebihan." [zul/rmol/ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa