
Menurut salah seorang Staf Khusus Presiden, Andi Arief, tampaknya harian milik kelompok Kompas Gramedia itu punya agenda lain, yakni tak ingin SBY jadi tokoh dunia karena laporan itu diturunkan saat SBY sedang dalam kunjungan ke luar negeri.
Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Meidyatama Suryodiningrat tak mengangkat sambungan telepon saat Rakyat Merdeka Online (grup MedanBagus.com) menghubunginya untuk meminta tanggapan atas tudingan kalangan Istana itu.
Begitu juga pesan singkat yang dikirim, hingga kini belum dibalas.[zul/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA