Secara sosiologis, masyarakat Indonesia sudah meninggalkan simbol-simbol agama yang cuma dijadikan alat legitimasi politik atau pencitraan belaka.
Karena itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Prof Maswadi Rauf, menilai upaya SBY menjadikan agama sebagai alat politik tidak akan berdampak apa-apa. Usaha SBY membawa-bawa agama dalam politik, sebagaimana tercermin dalam sikapnya yang mempertontonkan dan mengaku berdoa di depan Kabah untuk keselamatan Demokrat akan berujung sia-sia.
"Simbol agama sudah tak lagi memperngaruhi publik sebab saat ini sudah semakin banyak orang yang menggunakan simbol agama untuk menutupi citra negatif dirinya. Sekarang banyak koruptor yang didakwa di pengadilan tiba-tiba memakai baju koko, peci atau kerudung," kata Maswadi kepada Rakyat Merdeka Online (grup MedanBagus.com) beberapa saat lalu, Kamis (7/2).
Maswadi mengatakan politik adalah persoalan manusia dengan manusia. Secara nyata dan jadi fakta sosiologis, praktek politik juga hanyalah kegiatan manusia, yang seringkali tidak ada urusannya dengan Tuhan.
"Karena itu jangan bawa-bawa agama untuk kepentingan politik," sindir Maswadi. [ysa/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA