post image
KOMENTAR
Di depan Ka'bah, yang merupakan kiblat umat Islam dan berada di Tanah Suci, SBY masih sempat memikirkan kisruh dan gonjang-ganjing elit Demokrat di tanah air.

Di depan Kabah, SBY, yang merupakan Ketua Dewan Pembina Demokrat, berdoa untuk keselamatan partai berlambang bintang mercy, yang diprediksi lembaga survei berada di ambang kehancuran elektoral. Di depan Ka'bah pula SBY menulis pesan singkat (SMS) dan kemudian menyebarkannya ke elit Demokrat di Jakarta.

Pengajar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, menyanyangkan cara SBY dalam mengkomunikasikan persoalan internal Demokrat hingga ke ranah religi.

"Maksudnya kenapa pula persoalan partainya yang dimunajatkan di depan Ka'bah. Harusnya persoalan bangsa dan rakyat, yang masih banyak yang miskin, yang dipanjatkan doanya kepada Allah SWT," kata Ari seperti dikutip dari Rakyat Merdeka Online (grup MedanBagus.com) beberapa saat lalu (Kamis, 7/2)

Menurut Ari, yang juga pengajar pascasarjana di Universitas Dokter Soetomo Surabaya, seharusnya persoalan Demokrat diulas di lain tempat. Memang, tidak ada yang salah dengan memprioritaskan doa untuk penyelesaian masalah. Tetapi akan elok bila SBY mengedepakan persoalan bangsa, daripada persoalan Demokrat.

"Komunikasi itu mengandung banyak sisi. Komunikasi itu memiliki konteks ruang dan waktu. Dalam hal ini, ruang yang digunakan SBY akan lebih tepat jika mengedepankan persoalan negara dan bangsa," demikian Ari. [ysa/rmol/ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa