post image
KOMENTAR
MBC. Bupati Madina Hidayat Batubara mengaku hingga kini pihaknya belum menerima laporan pasti jumlah korban tewas akibat longsor lahan pertambangan emas di Aek Sarahan, Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal (Madina)--sekitar 450 kilometer (Km) dari Kota Medan itu.

"Laporan yang saya dapatkan dari bawahan memang belum jelas. Ada yang bilang, warga yang menjadi korban dan tertimbun longsor berjumlah 50 orang. Sebagian lagi menyampaikan, korban ada 20 orang dan 30 orang. Bahkan, korban tewas sesuai dengan informasi dari tempat kejadian ada 3 orang. Kepastian dari informasi ini pun belum jelasan," katanya, kemarin.

Dia menyebutkan, pihaknya sudah berulangkali mengingatkan masyarakat untuk tidak menambang (emas) di lokasi itu. Soalnya, menurut Bupati, lokasi yang ditambang itu berada di tengah kawasan hutan sebagai sarana tempat penyerapan air.

Selain itu, urai Bupati, larangan ini dikeluarkan pemerintah karena bahaya mercury yang ditimbulkan akibat penambangan, bisa mengancam masyarakat penambang.

Kapolsek Panyabungan, AKP E Zalukhu, sejauh ini korban tewas yang sudah berhasil dievakuasi dari tambang itu baru satu orang, yakni Hendra Lubis (26) warga Desa Sabapadang. Sedang korban yang luka berat dan ringan, ada lima orang Candra (25), Dedek (24), Armen Hasibuan (27), Sakban (25)  dan Landong (30).
[ans]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam