Perjalanan panjang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di pentas nasional selama 66 tahun ini, telah banyak melahirkan tokoh nasional dan lokal. Organisasi yang lahirnya diprakarsai oleh Lafran Pane ini diharapkan tetap mengedepankan kebangsaan dan keimanan.
Demikian disampaikan mantan Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera Utara, Borkat Hasibuan dalam perbincangan dengan MedanBagus.com, Selasa siang ini (6/2/2013).
Borhat berharap, sebagai organisasi yang kini sudah berusia 66 tahun, HMI dan anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bisa terus konsisten di jalur kebangsaan dan keimanan mengingat ke depan Indonesia akan memasuki tahun-tahun politik.
"Dalam situasi hiruk pikuk politik nasional saat ini, peran HMI sangat diharapkan sebagai penetralisir dan penyejuk perpolitikan bangsa. Karena itu saya berharap HMI bisa tetap memperteguh kebangsaan dan keimanan, sebagaimana dasar lahirnya gerakan HMI ini," kata Borkat yang juga Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Sumatera Utara.
Keberhasilan HMI melahirkan kader-kadernya sebagai pemimpin di setiap bidang, baik di pusat, maupun daerah karena dilandasi dua karakter tersebut.
"Itu sebabnya saya berharap kawan-kawan di HMI maupun KAHMI bisa terus meningkatkan kualitas kebangsaan dan keimananannya. Dengan mengedepankan dua hal tersebut, saya yakin akan selalu dapat memberikan kontribusi pemikiran yang kritis dan solutif bagi pembangunan bangsa dan umat Islam," pungkas Borkat.
Diketahui, sejumlah anggota KAHMI saat ini telah menjadi figur sentral di sejumlah kelembagaan baik pemerintah, legislatif maupun partai politik. Pada perayaan milad HMI di JCC, Senayan Jakarta Pusat Selasa malam, Ketua Majelis Etik, Jusuf Kalla (JK) mengakui, bahwa 30 persen anggota DPR adalah anggota KAHMI. Bahkan anggota KAHMI juga tersebar di lembaga penegak hukum yakni KPK, MK, MA.
"Pengacaranya HMI, terdakwanya HMI. Lengkaplah kita," kata JK yang disambut tawa ratusan hadirin. [ded]
KOMENTAR ANDA