Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengungkap bahwa tsunami politik yang terjadi di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni kasus dugaan suap sapi impor yang melibatkan Luthi Hasan Ishaqq akan sama seperti kasus nikah lagi dai kondang Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.
"Bukan mustahil PKS akan ditinggalkan para kader, sama seperti Aa Gym yang ditinggalkan oleh ibu-ibu pengajiannya karena nikah lagi. Tidak ada yang dilanggar oleh Aa Gym dengan menikah lagi," kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia Toto Izul Fatah, di Kota Bandung, Selasa.
Toto menuturkan, berdasarkan kajiannya terhadap karakter pemilih di setiap partai pihaknya menganalisa bahwa kasus LHI punya efek domino yang buruk terhadap calon kepala daerah yang diusung oleh PKS.
"Karena karakteristik pemilih di PKS ini berbeda dengan partai Islam lain seperti PAN, PPP dan PKB," katanya.
PKS, kata dia, adalah sebuah partai yang dibangun oleh militansi yang kuat dan dibangun oleh semangat dakwah.
"Dimana orang yang masuk PKS, selain karena mencari karir politik tapi juga ada semangat agamanya," kata dia.
Menurut dia, dua hal tersebut merupakan kekuatan sekaligus kelemahan bagi partai tersebut yang kini sedang disorot publik karena kasus dugaan suap sapi impor yang melibatkan pimpinannya.
"Ini akan berdampak buruk dan berpotensi membuat kegelisahan kolektif di jamaah partai tersebut. Di sisi lain, akan menyetop simpati publik yang asalnya mau memilih PKS tapi saat terjadi kasus orang mempertimbangkan untuk mundur. Karena kasusnya bukan melibatkan kader di bawah, tapi petingginya," kata dia. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA