post image
KOMENTAR
Pemilihan Gubernur Sumatera Utara memasuki pekan-pekan krusial. Namun pengamat politik sudah bisa memprediksi siapa yang bakal menang di pemilihan umum yang berlangsung pada 7 Maret nanti. Siapa dia?

Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Warjio memprediksi golongan putih (golput) bakal keluar sebagai pemenang pada Pilgub Sumut 7 Maret 2013. Angka Golput diprediksi masih tinggi yakni kurang lebih 40 persen.

"Masih sama seperti pada Pilgub Sumut tahun 2008, 40 persen. Indikatornya terlihat dari banyaknya ketidaktahuan publik mengenai jadwal pemungutan suara dan skeptis terhadap calon yang ada,” katanya di Medan Minggu (3/1/2013).

Dikutip dari Antara, Warjio mengatakan, sampai saat ini dirinya belum melihat antusiasme warga jelang Pilgub Sumut. Selain calon yang dinilai kurang familiar dan dianggapnya tidak mampu mengatasi persolan, sosialisasi dari KPU juga belum terlihat maksimal.

Menurut dia orang-orang yang memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya adalah mereka yang telah apatis melihat kondisi persoalan negeri yang masalahnya begitu kompleks dan belum kunjung terselesaikan.

Selain itu sifat apriori juga muncul akibat dari tidak percayanya lagi masyarakat terhadap partai yang ada.

"Saya sedang menyusun suatu penelitian. Penelitian itu akan menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik dari tahun ke tahun semakin menurun drastis, dan ini tentu saja menjadi ‘warning’ bagi partai yang ada,” katanya.

Namun lanjut dia, persentase Golput akan menurun tergantung dari sosialisasi calon dan Komisi Pemilihan Umum daerah (KPUD).

Ia mengatakan kalau mesin partai mampu menggenjot pemilih yang tergolong dalam swing voter (masa mengambang) itu maka persentase akan menurun drastis.

"Golput adalah masyarakat awam yang banyak dari kalangan pemilih pemula. Mereka yang tidak mendapat cukup informasi tentang calon dan hari pemungutan suara. Yang demikian itu jumlahnya cukup banyak dan bila dimanfaatkan akan menjadi lumbung suara yang sangat potensial," katanya.

Warjio berharap KPU dapat lebih memaksimalkan informasi, sosialisasi dan pendidikan politik masyarakat. Golput muncul akibat dari gagalnya partai dan calon dalam mempengaruhi masyarakat.

"Golput itu juga merupakan pilihan, jadi mereka tidak bisa sepenuhnya disalahkan,” katanya. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa