post image
KOMENTAR
MBC. Kehadiran putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ke kediaman Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Bintaro, Tangerang beberapa saat lalu (Minggu, 3/2) melahirkan spekulasi mengenai perpecahan di pucuk pimpinan harian DPP Partai Demokrat.

Kehadiran suami Siti Rubi Aliya Rajasa itu di rumah Jero Wacik sangat mengagetkan banyak kalangan. Ibas yang Sekjen DPP Partai Demokrat tak menjelaskan kepada wartawan apa agenda utamanya.

Yang jelas, sebelum Ibas hadir, Jero Wacik menggelar jumpa pers mengenai kondisi terakhir Partai Demokrat. Wacik meminta agar SBY sebagai pendiri dan ketua Dewan Pembina turun tangan. Ia juga meminta agar Ketua Umum DPP Anas Urbaningrum mau mengundurkan diri.

Informasi yang berkembang di lapangan menyebutkan bahwa beberapa waktu belakangan ini kelompok senior dan pendiri Partai Demokrat berhasil meyakinkan Ibas untuk mau melepaskan diri dari Anas Urbaningrum. Menurut kelompok senior itu, selama ini Anas menggunakan Ibas sebagai perisai untuk menghadapi serangan dari dalam bahkan dari Cikeas sekalipun.

Dalam Kongres tahun 2012 lalu Ibas adalah pendukung Andi Mallarangeng. Ia dan sejumlah menteri dari Partai Demokrat menjadi motor utama yang menggerakkan tim Andi Mallarangeng. Setelah Andi kalah, Anas merekrut Ibas sebagai Sekjen. Di satu sisi ini adalah langkah akomodasi. Tetapi di sisi lain ini adalah upaya Anas untuk menyandera Ibas.

Setelah Andi Mallarangeng semakin tersudut dalam kasus pembangunan wisma atlit di Palembang dan pusat olahraga nasional di Hambalang, Ibas merasa kesepian. Ia tak bisa lagi mengandalkan Andi.

Tidak ada pilihan bagi Ibas selain semakin memperkuat aliansinya dengan Anas.

Ibas jelas tak mau bernasib sial seperti Andi Mallarangeng yang kini sudah dijadikan tersangka dalam kasus suap pembangunan pusat olahraga nasional di Hambalang.

Belakangan kelompok senior dan pendiri bekerja keras untuk menarik Ibas ke dalam barisan mereka. Teori mereka sangat sederhana, jika Ibas hengkang meninggalkan Anas, maka Anas dengan mudah terjengkang dari kursi ketua umum. Selanjutnya, citra Partai Demokrat yang kian terpuruk bisa diselamatkan.

Tetapi apa sebenarnya alasan kehadiran Ibas? Kita tunggu beberapa saat lagi. [dem/rmol/ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa