MBC. Partai Revolusi Pembebasan Rakyat (RPR) akhirnya mengaku berada di balik aksi pengeboman Kedubes Amerika Serikat di Ankara, Turki, hari Jumat lalu.
Aksi bom bunuh diri itu menewaskan dua orang, sang pelaku E. Alisan Sanli dan seorang penjaga berkebangsaan Turki. Sementara seorang jurnalis yang berada tak jauh dari lokasi mengalami luka-luka.
Partai RPR yang dikenal sebagai salah satu partai kiri di Turki mengakui keterlibatan mereka dalam laman website resmi.
"E. Alisan Sanli telah menjadi martir setelah melaksanakan tugas di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara," begitu bunyi pengumuman Partai RPR.
"Kami membangun masa depan dengan pengorbanan," tulis Partai RPR lagi seperti dikutip dari CNN.
Sejauh ini pihak Turki dan Amerika Serikat belum memberikan penjelasan resmi mengenai penyebab Sanli meledakkan diri di Kedubes AS.
Hasam Selim Ozertem, pakar terorisme dari Organisai Riset Internasional Strategis yang berkedudukan di Ankara, mengatakan bahwa menurut catatannya Sanli mendapatkan pelatihan perakitan bom di sebuah tempat di Eropa pada pertengahan 1990an. [ian/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA