MBC. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) harus serius menanggapi laporan soal dugaan pemerasan TKI di Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta. Sebab sudah terlalu banyak laporan bahwa Terminal IV Bandara Soekarno-Hatta dikenal sebagai terminal kepulangan TKI, dan kerap menjadi momok menakutkan bagi para TKI karena sering diperas aparat terkait.
"Sudah menjadi perbincangan umum bahwa pemerasan tersebut mulai dari masalah layanan travel yang terlalu mahal, penukaran uang valas yang dipaksa dan dengan harga murah, penjualan pulsa yang harganya dinaikkan besar-besaran, hingga indikasi pelecehan seksual, sering kali terjadi," kata Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Andi Herianto Sinulingga, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 1/2/2013).
Karena itu, Andi mendesak agar pelakunya segera ditindak tegas dan dilakukan pengawasan yang ketat atas pelayan kepulangan TKI. Sebab para TKI itu adalah orang susah yang sengaja bekerja jauh-jauh meninggalkan keluarganya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Hal lain yang perlu dilakukan pemerintah, lanjut Andi adalah membuat sistem pengawasan yg terekan jelas melalui CCTV. Pemerintah juga harus menyediakan tempat khusus pelaporan di bandara apabila ada tindakan pemerasan yg dilakukan oleh oknum terkait.
"Atau sebaiknya TKI itu di perlakukan sama saja dengan yang lain, tidak usah dikelompokkan dalam satu terminal khusus TKI, karena sangat diskriminatif," demikian Andi. [ysa/rob/rmol]
KOMENTAR ANDA