MBC. Malang benar nasib Nh (9), warga Jalan Amaliun, Medan Area yang harus menahan perih di kemaluannya akibat dicabuli tetangganya sendiri, Adi Syahputra (15). Pelaku tercatat sebagai siswa salah satu SLTP swasta di kawasan Kota Matsum II Medan.
Dengan diampingi LSM Pusaka Indonesia, ibu korban, Waridah (40), melaporkan kasus itu ke Mapolresta Medan, Kamis (31/1/2013).
"Awalnya saya tidak tahu kalau anak saya dicabuli pelaku. Saya tahunya waktu anak saya usai buang air kecil dan dia menangis. Kepada saya dia mengaku kemaluan terasa pedih dan pinggang terasa sakit. Setelah didesak, anak saya pun mengaku sudah dua kali dicabuli Adi dengan cara menjolok-jolokan jarinya ke kemaluan anak saya," kata, Waridah.
Mendengar pengakuan anaknya bahwa pelaku adalah tetangganya sendiri, ibu korban pun menyampaikan hal itu ke keluarga pelaku.
Sayangnya, jalan kekeluargaan yang ditempuh orang tua korban disambut sinis oleh keluarga pelaku. "Waktu saya bilang sama orang tua si Adi, malah dibilang sama ibu pelaku, kalau dia tidak takut anaknya dipenjara, karena dia banyak uang dan tak mungkin anaknya ditangkap polisi," ujar ibu korban, Waridah.
Waridah mengaku, kasus pencabulan anaknya itu sudah di laporkannya ke kepling setempat.
Kata dia, di hadapan keluarga Adi yang mengetahui tindak pencabulan itu dan Adi sendiri mengakui perbuatannya, tapi di depan ibunya, ia tidak mengakui perbuatannya. Kepada ibunya, Nh mengaku pertama kali di cabuli di Musholah Amanah depan kamar mandi Jalan Amaliun Gang Umanat.
Adi melakukannya dengan modus mengajak korban main-main, pelaku pun membawa korban ketempat sunyi dan dicabuli 4 Januari 2013 lalu.
"Pertama kali dicabuli 4 Januari 2013 siang hari, kedua kalinya dicabuli pada siang hari. Yang ketiga kalinya pada tanggal 6 January 2013, malam harinya. Kata anak saya, sehabis dicabuli, pelaku selalu memberikan uang gopek (red, Rp500)," sambung ayah korban, Muhammad Arifin (38).
Ironisnya, kata dokter RS Sembiring di Jalan Medan Deli Tua, rumah sakit yang mengambil visum korban, bahwa kondisi kemaluan korban sudah rusak parah seketika itu dan oleh rumah sakit diberikan obat untuk penyembuhan luka korban, Nh.
"Sedih hati saya melihat anak saya, semoga secepatnya pelaku di tangkap dan diadili," kata ibu korban, Wardiah. [ans]
KOMENTAR ANDA