MBC. Tak sedikit tokoh baru bertamu masuk partai Nasdem. Tapi tak sedikit pula kader lama yang hengkang dari partai yang mengklaim pengusung restorasi itu.
Setelah Hary Tanoe, Ahmad Rofiq dan pengurus Garda Pemuda Nasdem, kini giliran pengurus organisasi sayap partai Nasdem, Liga Budaya Nusantara Nasdem, yang mengundurkan diri.
Pernyataan pengunduran diri dipimpin Andre Hehanusa selaku Ketua Umum Liga Budaya Nusantara. Dalam jumpa pers di Jakarta Selasa (29/1), Andre mengatakan perkembangan politik di tingkat internal Partai Nasdem sudah tidak kondusif sejalan dengan keterpilihan Surya Paloh pada Kongres pertama lalu.
"Kami, pengurus dan anggota Liga Budaya NasDem menyatakan mengundurkan diri, karena situasi yang ada sudah tidak kondusif," kata Andre.
Beberapa pengurus yang turut mengundurkan diri, ungkap dia, yakni Sekjen I Gusti Agung Anom Astika, Wasekjen Cesillia Aida, Bendum Henry Suparman, Wabendum Jainal Abidin dan seluruh ketua divisi berikut anggotanya, antara lain Muhammad Sopiyan,
Irianti Erningpraka, Adyla, Adi Adrian, Licy Muniarti, Ratih Gunaevi, Peter Rahadi, Wibowo Arif dan Fendy Ponomban.
Dalam pernyataan sikapnya, Andre menyebutkan organisasi sayap yang dipimpinnya selama ini berupaya memperjuangkan cita-cita gerakan perubahan yang digerakkan kaum muda. Gayantara Nasdem tidak berkenan dengan cara-cara kotor sejumlah tokoh ditubuh Partai Nasdem melalui politik jalan pintas.
Ditambah lagi, pemecatan sejumlah kader Partai NasDem melalui jalur-jalur inkonstitusional. Politik jalan pintas dan pemecatan itu disebutnya akan mempengaruhi sistem dan etos kerja partai dan sayap-sayapnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan meluluhkan cita-cita gerakan perubahan Partai Nasdem.
"Bagi kami politik adalah soal mengorganisasikan pikiran, dan itu tercermin dalam AD/ART organisasi. Kesemuanya membentuk mekanisme kerja organisasi yang hidup dan saling mendukung satu dengan yang lain," ucap Andre.
I Gusti Agung menambahkan, keinginan rekan-rekannya bergabung Gayantara Nasdem didasari niat dan semangat gerakan perubahan. Namun idealisme itu dalam prosesnya justru berkebalikan, karena tidak pernah direalisasikan dengan sungguh-sungguh.
"Kami kecewa dengan keadaan yang demikian. Sangat mengenaskan," kata dia.
Rencananya, seluruh pengurus yang mengundurkan diri itu akan mengembalikan surat keputusan nomor 1200-SK/DPP-NasDem/8/2012 mengenai pembentukan Gayantara ke DPP Partai Nasdem. [dem/rmol/ans]
KOMENTAR ANDA