post image
KOMENTAR
Kader Polri ke depan dikhawatirkan kekurangan gizi dan rawan terkena penyakit. Sebab, biaya makan untuk calon polisi di Sekolah Polisi Negara (SPN) sangat minim dan hampir sama dengan biaya makan tahanan.

Dari pendataan Indonesia Police Watch (IPW), anggaran makan untuk satu siswa di SPN hanya Rp 36.000 per hari. Hampir sama dengan anggaran makan tahanan yang Rp 30.000 perhari. Dana sebesar itu dibagi untuk sarapan, makan siang, dan makan malam serta minum kopi atau teh. Praktis biaya untuk satu kali makan siswa calon polisi hanya Rp 10.000.

Setiap hari siswa SPN hanya mendapat jatah makanan yang terdiri dari nasi, lauk seadanya, dan kuah yang banyak. Istilah mereka, nasi berenang dalam kuah: makanan tanpa gizi, tanpa extra fooding. Padahal para siswa itu harus menjalani latihan fisik dan latihan bela diri yang maksimal.

"Kondisi inilah yang membuat kesehatan mereka terancam," ujar Ketua Presidium IPW Neta S. Pane pagi ini (Selasa, 29/1/2013).

Akibatnya calon-calon polisi di SPN tidak bisa mendapatkan makanan dengan gizi yang memadai. "Bagaimana Polri bisa mendapatkan polisi yang profesional dan tangguh jika kader-kader yang dididiknya kurang gizi karena makanannya tidak layak," demikian Neta. [zul/rmol/rob]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam