Niatan Mahfud MD nampaknya mulai kendur untuk melangkah maju pada Pemilu 2014. Ketua Mahkamah Konstitusi ini merasa tak percaya diri dan tidak yakin layak dicalonkan sebagai presiden atau wakil presiden di 2014 mendatang.
Ada beberapa alasan yang dikemukakan Mahfud. Pertama, dia merasa pengorbanannya untuk negara belum apalagi bila dibandingkan dengan Presiden Soekarno dan Wapres Hatta
"Saya membayangkan Soekarno-Hatta dulu untuk menjadi presiden dan wakil presiden berjuang mati-matian. Masa dengan datang begini, saya masa mau jadi presiden? Sungguh tidak masuk akal," kata Mahfud dalam kata sambutannya pada pemberian anugerah The Rising Stars: Men's Obsession's 9 Young Leaders 2013-2014 di Grand Melia, Jakarta Selatan, Senin malam (28/1/2013).
Alasan kedua, saat ini banyak tokoh yang berkeinginan maju menjadi calon presiden atau wakil presiden. "Sehingga rasanya tidak berlebihan kalau saya tidak berani memimpin menjadi presiden dan wakil presiden," terang Mahfud.
Sementara alasan terakhir, menurutnya, partai politik pasti menjaring calon presiden dari kalangan internal.
"Bagi saya tidak penting dicalonkan atau tidak. Tapi yang penting sekarang ini mari kita mencari calon presiden dan calon wakil presiden terbaik," terangnya.
Menurut Mahfud, presiden terpilih kelak harus bisa menyelesaikan berbagai persoalan nasional. Dia mengatakan satu-satunya kuncinya adalah penegakan hukum.
"Hanya itu. Karena konsep kita sudah bagus, tapi dirusak, politik juga begitu, sosial juga begitu. Rusak semua," ujar Mahfud lagi.
Sebagai contoh, pembangunan infrastuktur yang sudah bagus, namun menjadi berantakan akibat dikorupsi.
"Pendidikan juga sudah direncanakan dikorupsi, hukum juga tidak ditegakan. Yang harus menegakkan hukum tidak harus sarjana hukum. Tapi mau memimpin menegakkan hukum itu sudah cukup," tegas Mahfud. [dem/rmol/rob]
KOMENTAR ANDA