
Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Teguh Santosa, kepada Rakyat Merdeka Online. Menurutnya, reputasi bisnis pria bersapaan HT itu tidak begitu bersih.
"Selama saya amati, HT tipe pengusaha yang hanya mengejar keuntungan pribadi. Saya prediksi dia akan kesulitan menemukan parpol baru untuk bernaung, terutama di partai papan atas seperti PDIP dan Golkar. Partai Demokrat pun tidak begitu tertarik dengan sosok HT," ujarnya, Senin (28/1/2013).
Dia pun melihat, karir politik perdana HT di Partai Nasdem lalu, sarat kepentingan bisnis. HT sangat sadar akan tradisi "perselingkuhan" bisnis dan politik di Tanah Air.
"Dia sangat pragmatis. HT mengerti betul bahwa di Indonesia, endorsement politik sangat dibutuhkan bagi seorang yang ingin mempertahankan pengaruh ekonomi," lanjutnya. [ald/rmol/rob]
KOMENTAR ANDA