Nasib malang tak bisa ditolak. Demikian yang menimpa Pak Ling (50) warga Jalan Platina 1, Lingkungan VII, Titipan, Medan Deli.
Karyawan PT Industri Karya Deli itu harus terbaring dengan luka di kepala yang cukup serius setelah sekelompok pemuda menganiayanya sepulang kerja. Peristiwa itu terjadi, Kamis (24/1) ketika dia sedang berada di atas motor. Tiba-tiba sekelompok preman kampung menyergapnya dan menghujani pukulan ke arah kepalanya. Akibatnya, korban saat ini terpaksa menginap di RS Imelda dengan enam jahitan di kepalanya.
"Saya tidak tahu ada apa, tiba-tiba-tiba preman kampung itu memukul saya dengan batu bata, besi dan martil dari belakang," ujar dia kepada medanbagus.com.
Sementara itu, Maimunah (48) istri Pak Ling menuturkan penganiyaan itu bermula ketika sekelompok anak muda mendatangi rumahnya dan mengamuk serta menghancurkan jendela. Kedatangan anak muda yang ternyata masih kerabat semua itu dilatari keributan kecil antara anaknya, Rafik (15) dengan salah seorang dari mereka.
"Sorenya, anak saya (Rafik) dikeroyok karena tidak mau memberikan jajanan dan uang. Mungkin kurang puas, mereka datang dan menghancurkan jendela rumah kami. Pihak keluarga mereka sudah minta maaf, tapi nggak tau kejadiannya malah begini akhirnya," ujar Maimunah sambil meyakini bahwa pengeroyokan yang menimpa suaminya adalah hasil ketidakpuasan anak-anak muda itu yang tak berhasil menemukan Rafik.
Anak-anak muda itu, lanjut Maimunah, hingga kini masih terus mencari Rafik sambil mengeluarkan ancaman.
Kecewa Laporan tak Digubris
Malam itu juga, setelah mengantarkan suaminya ke rumah sakit, Maimunah langsung mengadukan peristiwa yang dialami suami dan keluarganya ke Polsekta Medan Labuhan. Oleh petugas di sana Maimunah diminta untuk kembali datang pada Sabtu (26/1). Namun ketika pada Sabtu pagi Maimunah kembali meminta kejelasan dari petugas yang menerima laporannya, Maimunah kecewa. Pasalnya petugas Polsek mengulur waktu dengan menyuruh Maimunah untuk kembali datang pada hari Senin (28/1).
"Kami kan korban. Kami melaporkan, tapi kok dibola-bola begini? Belum lagi keselamatan kami sedang terancam, dan suami saya di rumah sakit. Kami harus melapor ke siapa lagi?" ujar dia kebingungan. [hta]
KOMENTAR ANDA