Dalam jumpa pers di sela-sela Kongres Partai Nasdem di JCC, Senayan, Jakarta, tadi malam, Surya Paloh kembali mengungkapkan soal rencana Hary Tanoe yang membeli TvOne.
Surya menjelaskan, keinginan Hary Tanoe itu disampaikan saat bertemu dirinya pekan lalu sebelum mengundurkan diri dari Partai Nasdem.
"Kita juga bingung dalam rangka apa Pak Surya (mengkaitkan) hubungan Nasdem dengan masalah bisnis. Kan nggak ada konteksnya," jelas jurubicara Hary Tanoe, Arya Sinulingga, kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Sabtu, 26/1) saat dimintai tanggapan atas pernyataan Surya Paloh tersebut.
Senin lalu (21/1) Surya Paloh juga mengungkapkan hal yang sama. Saat itu dia mengatakan, Hary Tanoe mundur dari Partai Nasdem karena ingin fokus di dunia bisnis. Hary Tanoe ingin membeli televisi milik Aburizal Bakrie tersebut.
Menurut Arya, penegasan Hary Tanoe dalam jumpa pers Senin lalu membuktikan bahwa pernyataan Surya Paloh terbantahkan. Karena Bos MNC Grup itu sudah menegaskan akan tetap berpolitik.
"Pak Hary Tanoe kan jelas. Setelah dia menyampaikan surat pengunduran diri, dia kan bilang nggak berhenti berpolitik. Jadi nggak ada konteksnya gitu loh. Tidak ada konteksnya hubungan bisnis dengan Nasdem. Aneh saja," katanya lagi.
Yang jelas, sambung Arya, MNC Grup sampai saat ini tidak ada pembicaraan untuk membeli TvOne. "Sampai hari ini kami tidak ada ngomong itu. Tidak ada bicarkan masalah itu," ungkapnya.
Tapi apakah betul Hary Tanoe menyampaikan itu saat bertemu Surya Paloh?
"Susah juga ya. Karena tidak ada saksi. Mereka ngobrol berdua," jawab Arya singkat. [zul/rob/rmol]
KOMENTAR ANDA