MBC. Warga yang berdomisili di beberapa daerah di Sumut mengaku masih bingung memilih figur calon gubernur yang bakal dipilih di Pilkada Sumut, 7 Maret mendatang. Pasalnya banyak Cagubsu yang terkesan cuma jual "kecap".
"Umumnya mereka masih jual kecap. Banyak program-program mereka yang tak masuk akal," kata Senti Br Purba salah seorang warga Kota Pematangsiantar kepada medanbagus.com, beberapa saat lalu.
Menurut dia, beberapa cagubsu terkesan muluk-muluk dan berlebihan. Mestinya, kata Purba, program yang ditawarkan ke masyarakat itu sederhana dan masuk akal. "Ini programnya saja penegakan hukum. Bagaimana menegakkan hukum di Sumatera Utara. Contoh yang paling dekat saja, judi togel masih marak," sindir Purba.
Hal senada diungkapkan Rusmina Sitanggang. Warga Parapat Kecamatan Sipanganbolon-Kabupaten Simalungun ini menilai program para cagubsu terkesan berlebihan. Dia mengaku tak berharap banyak kepada siapapun nantinya yang terpilih sebagai Gubsu.
"Terus terang, saya tak berharap banyaklah. Misalnya pendidikan gratis atau pengentasan kemiskinan. Masalahnya saat ini masih banyak masyarakat yang kelaparan. Selain itu banyak daerah yang belum dialiri listrik. Tidak itu saja, pupuk palsu masih merajalela yang mengakibatkan kerugian kalangan petani. Parahnya jalan dan infrastruktur di Sumut pun masih banyak yang babakbelur. Ini program Gubsu yang lama tapi sampai sekarang belum juga tuntas. Jadi mestinya program yang ditawarkan itu sederhana tapi menyentuh masyarakat. Bukan sekadar jual kecap," sindir Sitanggang.
Seperti diketahui Pilkada Sumut 7 Maret mendatang menampilkan 5 pasang calon gubsu/wagubsu masing-masing :
Nomor urut 1.Gus Irawan Pasaribu-Soekirman.
Nomor urut 2. Effendi M Simbolon-Jumiran Abdi
Nomor urut 3. Chairuman Harahap-Fadli Nurzal.
Nomor urut 4. Amri Tambunan-RE Nainggolan
Nomor urut 5.Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi. [ans]
KOMENTAR ANDA